Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Selasa, 03 Mei 2011

Tahlilan dan Yasinan adalah Sunnah bukan Bid'ah

بسم الله الر ححمن الرحيم
Akhir Akhir  ini umat Islam mungkin telah lelah dengan polemik klassik yang terjadi di Indonesia diantaranya masalah yasinan dan tahlilan. Silang pendapat antara pihak yang setuju bahkan membudayakan yasinan dan tahlilan, dengan Pihak yang tidak setuju dengan yasinan tahlilan bahkan menganggap bahwa tahlilan dan yasinan adalah perkara bid’ah dan kesesatan,hingga saat ini  masih terjadi,yang menjadi korban adalah masyarakat ‘awam yang belum  faham devinisi  bid’ah dan belum menyadari bahwa semua yang dibaca dan yang dilakukan didalam pelaksanaan tahlilan dan yasinan memiliki landasan hukum baik dari Al Quran atau Al Hadits.

Dimana-mana baik di dalam pengajian-pengajian umum, ta’lim-ta’lim rutin setiap kali membicarakan bid’ah maka pasti yasinan dan tahlilan menjadi contohnya. Mereka mengatakan bahwa yasinan dan tahlilan adalah bid’ah dholalah karena tidak pernah ada contohnya dari Rasulullah dan para sahabat, yasinan dan tahlilan adalah budaya hindu yang dimodifikasi dengan ajaran Islam, bahkan yasinan dan tahlilan sudah mengarah kepada kesyirikan,dan pelakunya terancam masuk kedalam Neraka.

Sebelum kita berani mengatakan bahwa tahlilan dan yasinan adalah bid’ah,ada baiknya terlebih dahulu kita mengetahui/mencari tahu devinisi Bid’ah menurut para ‘ulama, kemudian kita mencari tahu devinisi tahlilan dan yasinan,setelah kita tahu devinisi keduanya baru kita menyimpulkan apakh tahlilan dan yasinan termasuk bid’ah dholalah,atau sunnah.?
DEVINISI BID’AH
Imam Syafi’i rahimahullah,seorang ‘ulama besar pendiri madzhab syaafi’iyyah,mendefinisikan, bid’ah sbb,
ما أحدث يخالف كتابا أو سنة اأو أثرا أو اجماعا, فهذه البدعة الضلالة. وما أحدث من الخير, لا خلاف فيه لواحد من هذه الأصول, فهذه محدثة غير مذمومة.
“ Bid’ah adalah apa-apa yang diadakan yang menyelisihi kitab Allah dan sunah-NYA, atsar, atau ijma’ maka inilah bid’ah yang sesat. Adapun perkara baik yang diadakan, yang tidak menyelisihi salah satu pun prinsip-prinsip ini maka tidaklah termasuk perkara baru yang tercela.”

Imam Ibnu Rojab rahimahullah dalam kitabnya yang berjudul “ Jami’ul Ulum wal Hikam “ mengatakan bahwa bid’ah adalah,
ما أُحْدِثَ ممَّا لا أصل له في الشريعة يدلُّ عليه ، فأمَّا ما كان له أصلٌ مِنَ الشَّرع يدلُّ عليه ، فليس ببدعةٍ شرعاً ، وإنْ كان بدعةً لغةً ،

“ Bid’ah adalah apa saja yang dibuat tanpa landasan syari’at. Jika punya landasan hukum dalam syari’at, maka bukan bid’ah secara syari’at, walaupun termasuk bid’ah dalam tinjauan bahasa.”

Dalam definisi bid’ah yang dikemukakan oleh para ulama’ di atas, bukankah bisa difahami bahwa perkara baru atau perkara yang tidak ada contohnya dari Rasulullah SAW itu dibagi dua yaitu perkara baru yang sama sekali tidak ada dasarnya dalam syare’at dan perkara baru yang ada dasarnya dalam syare’at. Ibnu Rojab menegaskan bahwa perkara baru yang ada dasarnya dalam syare’at, itu tidak bisa dikatakan bid’ah secara syare’at walaupun sebenarnya ia termasuk bid’ah secara bahasa, dan jika suatu amalan dianggap bid’ah secara bahasa,tapi tidak secara syare’at,maka amalan tersebut boleh dilakukan,selagi tidak ada nash yang nyata nyata melarangnya.

Setelah kita tahu devinisi bid’ah menurut para ‘ulama,sekarang mari kita lihat devinisi tahlilan dan yasinan.

DEFINISI TAHLILAN DAN YASINAN
Kata Tahlilan berasal dari bahasa Arab tahliil (تَهْلِيْلٌ) dari akar kata:
هَلَّلَ – يُهَلِّلُ – تَهْلِيْلا
yang berarti mengucapkan kalimat: لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ . Kata tahlil dengan pengertian ini telah muncul dan ada di masa Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam, sebagaimana dalam sabda beliau:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى .رواه مسلم
“ Dari Abu Dzar radliallahu 'anhu, dari Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda: "Bahwasanya pada setiap tulang sendi kalian ada sedekah. Setiap bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap bacaan tahmid itu adalah sedekah, setiap bacaan TAHLIL itu adalah sedekah, setiap bacaan takbir itu adalah sedekah, dan amar ma’ruf nahi munkar itu adalah sedekah, dan mencukupi semua itu dua rakaat yang dilakukan seseorang dari sholat Dluha.” (Hadits riwayat: Muslim).

sedangkan yasinan adalah acara membaca surat yasin yang biasanya juga dirangkai dengan tahlilan. Di kalangan masyarakat Indonesia istilah tahlilan dan yasinan populer digunakan untuk menyebut sebuah acara dzikir bersama, doa bersama, atau majlis dzikir. Singkatnya, acara tahlilan, dzikir bersama, majlis dzikir, atau doa bersama adalah ungkapan yang berbeda untuk menyebut suatu kegiatan yang sama, yaitu: kegiatan individual atau berkelompok untuk berdzikir kepada Allah SWT, Pada hakikatnya tahlilan/yasinan adalah bagian dari dzikir kepada Allah SWT


2. Dalil-dalil tentang dzikir bersama

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ مُعَاوِيَةُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ عَلَى حَلْقَةٍ مِنْ أَصْحَابِهِ فَقَالَ: مَا أَجْلَسَكُمْ ؟. قَالُوا: جَلَسْنَا نَذْكُرُ اللَّهَ وَنَحْمَدُهُ عَلَى مَا هَدَانَا لِلْإِسْلَامِ وَمَنَّ بِهِ عَلَيْنَا. قَالَ: آللَّهِ مَا أَجْلَسَكُمْ إِلَّا ذَاكَ؟ قَالُوا: وَاللَّهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلَّا ذَاكَ. قَالَ أَمَا إِنِّي لَمْ أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ وَلَكِنَّهُ أَتَانِي جِبْرِيلُ فَأَخْبَرَنِي أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِي بِكُمُ الْمَلَائِكَةَ . رواه أحمد و مسلم و الترمذي و النسائي

“ Dari Abu Sa'id al-Khudriy radliallahu 'anhu, Mu'awiyah berkata: Sesungguhnya Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam pernah keluar menuju halaqah (perkumpulan) para sahabatnya, beliau bertanya: "Kenapa kalian duduk di sini?". Mereka menjawab: "Kami duduk untuk berdzikir kepada Allah dan memujiNya sebagaimana Islam mengajarkan kami, dan atas anugerah Allah dengan Islam untuk kami". Nabi bertanya kemudian: "Demi Allah, kalian tidak duduk kecuali hanya untuk ini?". Jawab mereka: "Demi Allah, kami tidak duduk kecuali hanya untuk ini". Nabi bersabda: "Sesungguhnya aku tidak mempunyai prasangka buruk terhadap kalian, tetapi malaikat Jibril datang kepadaku dan memberi kabar bahwasanya Allah 'Azza wa Jalla membanggakan tindakan kalian kepada para malaikat". (Hadits riwayat: Ahmad, Muslim, At-Tirmidziy dan An-Nasa`iy).

Jika kita perhatikan hadits ini, dzikir bersama yang dilakukan para sahabat tidak hanya sekedar direstui oleh Nabi Muhammad SAW, tetapi Nabi juga memujinya, karena pada saat yang sama Malaikat Jibril memberi kabar bahwa Allah 'Azza wa Jalla membanggakan kreatifitas dzikir bersama yang dilakukan para sahabat ini kepada para malaikat.

Sekarang marilah kita perhatikan hadits berikut ini

عَنِ الْأَغَرِّ أَبِي مُسْلِمٍ أَنَّهُ قَالَ أَشْهَدُ عَلَى أَبِي هُرَيْرَةَ وَأَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّهُمَا شَهِدَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: لَا يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا حَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ. رواه مسلم

"Dari Al-Agharr Abu Muslim, sesungguhnya ia berkata: Aku bersaksi bahwasanya Abu Hurairah dan Abu Said Al-Khudzriy bersaksi, bahwa sesungguhnya Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda: "Tidak duduk suatu kaum dengan berdzikir bersama-sama kepada Allah 'Azza   wa Jalla, kecuali para malaikat mengerumuni mereka, rahmat Allah mengalir memenuhi mereka, ketenteraman diturunkan kepada mereka, dan Allah menyebut mereka dalam golongan orang yang ada disisiNya". (Hadits riwayat Muslim)
dan masih banyak lagi hadts hadits shohih yang menjelaskan tentang ke utamaan dzikir berjama’ah.
3. DASAR - DASAR BACAAN YANG ADA DALAM ACARA YASINAN DAN TAHLILAN

Seluruh bacaan dan dzikir yang kita baca dalam yasinan dan tahlilan semua mengandung ke utamaan – ke utamaan,dan Rosululloh SAW sendiri menyuruh  kita untuk membacanya.

Bacaan-bacaan yang selalu dibaca dalam acara tahlilan yaitu:

1. Membaca Surat Al-Fatihah.

Dalil mengenai  keutaman Surat Al Fatihah:

Sabda Rosululloh SAW.
Artinya: "Dari Abu Sa`id Al-Mu'alla radliallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Maukah aku ajarkan kepadamu surat yang paling agung dalam Al-Qur'an, sebelum engkau keluar dari masjid?". Maka Rasulullah memegang tanganku. Dan ketika kami hendak keluar, aku bertanya: "Wahai Rasulullah! Engkau berkata bahwa engkau akan mengajarkanku surat yang paling agung dalam Al-Qur'an". Beliau menjawab: "Al-Hamdu Lillahi Rabbil-Alamiin (Surat Al-Fatihah), ia adalah tujuh surat yang diulang-ulang (dibaca pada setiap sholat), ia adalah Al-Qur'an yang agung yang diberikan kepadaku".
(Hadits riwayat: Al-Bukhari).

2. Membaca Surat Yasin.

Dalil mengenai keutamaan Surat Yasin.
Sabda Rosuululloh SAW
“Artinya”Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu., ia berkata: "Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membaca surat Yasin di malam hari, maka paginya ia mendapat pengampunan, dan barangsiapa membaca surat Hamim yang didalamnya diterangkan masalah Ad-Dukhaan (Surat Ad-Dukhaan), maka paginya ia mendapat mengampunan". (Hadits riwayat: Abu Ya'la). Sanadnya baik. (Lihat tafsir Ibnu Katsir dalam tafsir Surat Yaasiin)

Rosululloh SAW juga bersabda,
Artinya“ Dari Ma'qil bin Yasaar radliallahu 'anhu, ia berkata: Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda: "Bacalah Surat Yaasiin atas orang mati kalian" (Hadits riwayat: Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Sabda Rosululloh SAW,
Artinya“ Dari Ma'qil bin Yasaar radliallahu 'anhu, sesungguhnya Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda: Surat Al-Baqarah adalah puncak Al-Qur'an, 80 malaikat menyertai diturunkannya setiap ayat dari surat ini. Dan Ayat laa ilaaha illaa Huwa Al-Hayyu Al-Qayyuumu (Ayat Kursi) dikeluarkan lewat bawah 'Arsy, kemudian dimasukkan ke dalam bagian Surat Al-Baqarah. Dan Surat Yaasiin adalah jantung Al-Qur'an, seseorang tidak membacanya untuk mengharapkan Allah Tabaaraka wa Ta'aalaa dan Hari Akhir (Hari Kiamat), kecuali ia diampuni dosa-dosanya. Dan bacalah Surat Yaasiin pada orang-orang mati kalian".
(Hadits riwayat: Ahmad)

3. Membaca Surat Al-Ikhlash.

Dalil mengenai keutamaan Surat Al-Ikhlash.
Rosululloh SAW bersabda,
Artinya“ Dari Abu Said Al-Khudriy radliallahu 'anhu, ia berkata: Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda kepada para sahabatnya: "Apakah kalian tidak mampu membaca sepertiga Al-Qur'an dalam semalam?". Maka mereka merasa berat dan berkata: "Siapakah di antara kami yang mampu melakukan itu, wahai Rasulullah?". Jawab beliau: "Ayat Allahu Al-Waahid Ash-Shamad (Surat Al-Ikhlash maksudnya), adalah sepertiga Al-Qur'an"
(Hadits riwayat: Al-Bukhari).

Imam Ahmad meriwayatkan:

Artinya“ Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam mendengar seseorang membaca Qul huwaAllahu Ahad (Surat Al-Ikhlash). Maka beliau bersabda: "Pasti". Mereka (para sahabat) bertanya: "Wahai Rasulullah, apa yang pasti?". Jawab beliau: "Ia pasti masuk surga".
(Hadits riwayat: Ahmad).





4. Membaca Surat Al-Falaq
5. Membaca Surat An-Naas

Dalil keutamaan Surat Al-Falaq dan An-Naas.

Artinya“ Dari Aisyah radliallahu 'anhaa, "bahwasanya Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bila merasa sakit beliau membaca sendiri Al-Mu`awwidzaat (Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq dan Surat An-Naas), kemudian meniupkannya. Dan apabila rasa sakitnya bertambah aku yang membacanya kemudian aku usapkan ke tangannya mengharap keberkahan dari surat-surat tersebut".
(Hadits riwayat: Al-Bukhari).

6. Membaca Surat Al-Baqarah ayat 1 sampai 5
7. Membaca Surat Al-Baqarah ayat 163
8. Membaca Surat Al-Baqarah ayat 255 (Ayat Kursi)
9. Membaca Surat Al-Baqarah ayat 284 sampai akhir Surat.

Dalil keutamaan ayat-ayat tersebut:

Artinya"Dari Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu, ia berkata: "Barangsiapa membaca 10 ayat dari Surat Al-Baqarah pada suatu malam, maka setan tidak masuk rumah itu pada malam itu sampai pagi, Yaitu 4 ayat pembukaan dari Surat Al-Baqarah, Ayat Kursi dan 2 ayat sesudahnya, dan 3 ayat terakhir yang dimulai lillahi maa fis-samaawaati..)" (Hadits riwayat: Ibnu Majah).

10. Membaca Istighfar ,

Dalil keutamaan membaca istighfar:

Allah SWT berfirman:
 "Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat". (QS. Huud: 3)

Sabda Rosululoh SAW.
“ Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu : Aku mendengar Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda: "Demi Allah! Sungguh aku beristighfar (memohon ampun) dan bertaubat kepadaNya lebih dari 70 kali dalam sehari". (Hadits riwayat: Al-Bukhari).

Sbda Rosululloh SAW.
“ Dari Al-Aghar bin Yasaar Al-Muzani radliallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda: "Wahai manusia! Bertaubatlah kepada Allah. Sesungguhnya aku bertaubat kepadaNya seratus kali dalam sehari". (Hadits riwayat: Muslim).

11. Membaca Tahlil : لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ
12. Membaca Takbir : اَللهُ أَكْبَرُ
13. Membaca Tasbih : سُبْحَانَ اللهِ
14. Membaca Tahmid : الْحَمْدُ للهِ

Dalil mengenai keutamaan membaca tahlil, takbir dan tasbih:
Sabda Rosululloh SAW.
Artinya“ Dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhumaa, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik Dzikir adalah ucapan Laa ilaaha illa-Llah, dan sebaik-baik doa adalah ucapan Al-Hamdi li-Llah". (Hadits riwayat: At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Sabda Rosululloh SAW.
Artinya“ Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda: "Ada dua kalimat yang ringan di lidah, berat dalam timbangan kebaikan dan disukai oleh Allah Yang Maha Rahman, yaitu Subhaana-Llahi wa bihamdihi, Subhaana-Llahi Al-'Adzim".( Hadits riwayat: Al-Bukhari, Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah).
Sabda Rosululloh.
Artinya“ Dari Abu Dzar radliallahu 'anhu, dari Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda: "Bahwasanya pada setiap tulang sendi kalian ada sedekah. Setiap bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap bacaan tahmid itu adalah sedekah, setiap bacaan tahlil itu adalah sedekah, setiap bacaan takbir itu adalah sedekah, dan amar makruf nahi munkar itu adalah sedekah, dan mencukupi semua itu dua rakaat yang dilakukan seseorang dari sholat Dluha.” (Hadits riwayat: Muslim).
Demikianlah dalil-dalil yang biasa dipakai sebagai dasar dilaksanakanya amal tahlilan dan yasinan oleh kaum muslimin yang mendukung tahlilan dan yasinan. Tulisan ini bukan bermaksud untuk mengajak pembaca sekalian harus setuju dengan tahlilan dan yasinan, tetapi lebih sebagai keprihatinan penulis terhadap kondisi umat Islam khususnya di Pulau Batam, yang saling menyalahkan, membid’ahkan bahkan sampai mengkafirkan satu sama lain. Padahal ini hanya disebabkan  perbedaan-perbedaan pendapat para ‘ulama kita, yang para ulama itu sendiri sebenarnya sangat longgar dalam mensikapinya. Tahlilan dan yasinan adalah salah satu amalan yang selalu dicecar dengan kata-kata sesat, bid’ah bahkan sampai kekafiran. Dan bisa dikatakan bahwa di Batam ini, tahlilan dan yasinan menjadi icon tudingan bid’ah oleh semua pihak yang tidak setuju dengan tahlilan dan yasinan. Setiap pembicaraan bid’ah, ahli bid’ah, menyalahi sunah, sesat dan lain sebagainya pasti menjadikan yasinan dan tahlilan sebagai contohnya.

Satu hal yang harus kita ingat,
Bahwa menjadikan tahlilan dan yasinan sebagai icon tudingan bid’ah , telah menyebabkan kaum muslimin lalai terhadap masalah-masalah yang lebih penting dan prinsipil, seperti pemikiran aqidah yang jelas-jelas kebid’ahan dan kesesatanya yang juga berkembang pada hari ini. Kaum muslimin lalai bahwa di negeri ini ajaran syi’ah dan ahmadiyah terus merangkak maju dan berkembang dengan doktrin dan komunitasnya yang semakin hari semakin kuat. Kaum muslimin juga lalai bahwa kesesatan dan kemusyrikan yang hakiki di abad modern ini, yakni materialisme dan hedonisme, telah menggerogoti ketauhidan dan arti nilai ketuhanan yang bersemayam di hati manusia secara luas. Kaum muslimin juga lalai bahwa saat ini banyak sekali muncul kelompok-kelompok sempalan yang mengusung pemahaman sesat dan sangat jauh dari ajaran Islam yang sebenarnya seperti jama’ah salamullah, agama baha’iyah ingkarus sunah dan lain-lainya.
Mudah-mudahan tulisan yang sangat sederhana ini bisa mengembalikan semangat kaum muslimin yang setuju dengan YASINAN DAN TAHLILAN,dan bagi kaum muslimin yang ANTI YASINAN DAN TAHLILAN,mudah-mudahan bisa menjaga amanah Allah yang berupa lidah,sehingga ia tidak menjadi sebab binasanya sang pemilik lidah itu sendiri.
Wallahu a’lamu bisshowab.


363 komentar:

«Terlama   ‹Lebih tua   201 – 363 dari 363   Lebih baru›   Terbaru»
Unknown mengatakan...

Memang harus begitu, kita yg mrmbuat makan atau bersedekah selama tetangga kita dalam masa bersedih, jangan kebalik

Unknown mengatakan...

Alhamdulillah, artikel yg sangat menarik dan menambah wawasan ijin share ya Min, dan lanjutkan terus Min

L_nc mengatakan...

konoha gakure mengatakan...

Assalamualaikum,

Hati-hati wahai umat islam.!!!
jangan lah kalian terpecah belah karena urusan tersebut,

Sesungguhnya SETAN dan Kaum Yahudi sangat lah suka melihat umat islam
terpecah belah....

Janganlah kalian menyalahkan seseorang dalam urusan agamanya karena apa yang kamu katakan dan kamu perbuat
belum tetntu baik di mata ALLAH ,

“Barangsiapa membuat
buat hal baru yang baik dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yang
mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan barangsiapa membuat
buat hal baru yang buruk dalam islam, maka baginya dosanya dan dosa orang yang
mengikutinya dan tak dikurangkan sedikitpun dari dosanya” (Shahih Muslim hadits
no.1017, demikian pula diriwayatkan pada Shahih Ibn Khuzaimah, Sunan Baihaqi
Alkubra, Sunan Addarimiy, Shahih Ibn Hibban dan banyak lagi).

Perhatikan hadits beliau saw, bukankah beliau saw menganjurkan?, maksudnya bila
kalian mempunyai suatu pendapat atau gagasan baru yang membuat kebaikan atas
islam maka perbuatlah.., alangkah indahnya bimbingan Nabi saw yang tidak mencekik
ummat, beliau saw tahu bahwa ummatnya bukan hidup untuk 10 atau 100 tahun, tapi
ribuan tahun akan berlanjut dan akan muncul kemajuan zaman, modernisasi, kematian
ulama, merajalela kemaksiatan, maka tentunya pastilah diperlukan hal hal yang baru
demi menjaga muslimin lebih terjaga dalam kemuliaan, demikianlah bentuk
kesempurnaan agama ini, yang tetap akan bisa dipakai hingga akhir zaman, inilah
makna ayat :
“ALYAUMA AKMALTU LAKUM DIINUKUM…”, yang artinya “hari ini
Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, kusempurnakan pula kenikmatan
bagi kalian, dan kuridhoi islam sebagai agama kalian”,
Maksudnya semua ajaran telah sempurna, tak perlu lagi ada pendapat lain demi
memperbaiki agama ini, semua hal yang baru selama itu baik sudah masuk dalam
kategori syariah dan sudah direstui oleh Allah dan rasul Nya, alangkah sempurnanya
islam,


kalau ada penyampaian saya yang salah, tolong di perbaiki ya,

Saya mohon agar umat islam ini jangan memusuhi sesama islam, karena di sanalah letak dari kelemahan islam itu sendiri...

kalau memang niat anda adalah baik,

musuhilah orang-orang kafir, orang orang yang memecah agama islam..

kalau kalian mau debat,
debat aja sama orang yang bukan islam, ajaklah merekan memasuki agama islam yang sempurna.karena itu jauh lebih BAIK.

terima kasih

Wassalamualaikum..

maaf copas,, yg ini ane stuju,,

ma'af saya masih sangat awam,,
dirumah saya kalo tahlillan ga pake makan2, minum2, dan acaranya habis sholat isy'a, acaranya datang, duduk, baca yasin, tahlil, habis itu karna haus dikasih minum, na setelahnya baru pulang,, terus gimana klo gitu mas, tulung,,,,,

Unknown mengatakan...

"Setiap Bid'ah itu sesat, dan setiap yang sesat itu di neraka"(H.R.Abu Dawud) yasinan dan tahlilan dimalam jum'at untuk si mayit adalah bid'ah dolaalah karena tidak terdapat tuntunan dari Nabi ataupun para sahabat Nabi, apakah Nabi pernah membacakan Yasin dan Tahlil untuk istri tercintanya,Khadijah? Tidak pernah... Apakah para sahabat Nabi pernah membacakan yasin dan tahlil untuk Nabi? Tidak pernah... Dan dalam surah Al-Isra' ayat 36 "Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena Pendengaran, Penglihatan, dan Hati Nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya". Dalam surah itu jelas bahwa semua yang kita lakukan harus ada dasarnya atau Dalil nya karena semua akan diminta pertanggungjawabanya oleh ALLAH. Dan ALLAH lebih tahu segala sesuatu.

Unknown mengatakan...

Ada.. itu termasuk dalam hal tolong menolong dalam kebaikan yg di perintahkan dalam Al Quran secara UMUM. Bukan secara khusus. :)

Unknown mengatakan...

Ada.. itu termasuk hal tolong menolong sesama manusia dalam hal kebaikann.. yg di perintahkan Allah dan Rosulnya.

Unknown mengatakan...

Ada.. itu termasuk hal tolong menolong sesama manusia dalam hal kebaikann.. yg di perintahkan Allah dan Rosulnya.

Unknown mengatakan...

buat nickname : mw s


apakah Nabi pernah membacakan Yasin dan Tahlil untuk istri tercintanya,Khadijah? Tidak pernah... Apakah para sahabat Nabi pernah membacakan yasin dan tahlil untuk Nabi? Tidak pernah...

Kenapa kamu bisa bilang begitu?
Kapan kamu pernah ketemu nabi?kapan kamu pernah ketemu para sahabat nabi? Jangan saling menyalahkan, perbanyaklah Istighfar.

Kalau niatnya membaca yassin dan tahlil selain untuk kesempurnaan si mayit yaitu mendapatkan ketenangan hati/jiwa sekaligus mendapatkan pahala bagi si pembaca apakah salah?kalaupun salah berarti hanya sebatas mendoakan arwah orang tua pun juga termasuk bid'ah juga ya?

Unknown mengatakan...

Saya setuju dengan admin,bagi saya tidak ada yg salah dalam yasinan dan tahlil, kenapa harus ada kata2 bid'ah di dalam nya?? Rusak nya islam ya karna ulah2 orang yg sok2an mengeluarkan fatwa haram,syirik,bid'ah, klo kalian tidak ingin melakukan yawes tutup mulut, ga usah mengeluarkan fatwa yg aneh2, bagi yg mengamalkan itu haq mereka, wong kalian juga kagak rugi,

Unknown mengatakan...

Mantaaaap, yg tahlilan monggo yg nggak tahlilan yawes menengo ra usah nyangkem

Unknown mengatakan...

Mantaaaap, yg tahlilan monggo yg nggak tahlilan yawes menengo ra usah nyangkem

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum.. dan salam ukhuwah antara benua.
Sbnrnya sy dr negara jiran kalian yg serba brkurangn ini ingin mmberi sdkit pndgn mngenai tahlilan. Moga prbetulkn ya jka ada yg trsalah.. mohon maaf ya.
Sy hya gunakn akal fikiran aja ni brdasarkn logik dn kefahamn spt yg kalian bahaskn brpnjngan.
# Sy sgt trtarik dgn pndgn Pulsa Murah pd 21 Augustus 2013 yg mnyatakn tiada seorang pun dr ahli keluarga mahupun para sahabt nabi Muhammad SAW yg melakukn tahlilan seleps bginda wafat. Ini jlas brmksud ianya bkn sunnah nabi krna baginda rasul telah pun wafat mna mgkin baginda mlakukn amalan trsebut. Yg kita kepingin jd ikutan(sunnah) adalah dr sgala amalan nabi yg dpraktiskn dn bknnya dr org lain.. benar ya.
Mngenai knduri arwah dn tahlil pd hr ke 7,10,40 dn 100 knpa ya di copy right(ditiru) dong dr amalan agama lain spt agama hindu atau kresten. Jk kepingin dgn dorongan meringankn dosa atau siksaan si mati..lakukn aja pd hr selain hari diatas utk tahlilan, yasin, mmbaca Al Fatihah, solawat keatas nabi, tahmid dan lain lain dgn niat sedekah pahalanya kpd si mati, kaum muslimin dn muslimat serta jgn lupa kpd nabi Muhamad SAW. Apa pun brlaku di alam kubur brgntung kpd amalan si mati dn doa anaknya yg soleh.
Islam adalah agama mudah mngapa harus disukarkn. Pokoknya org kafir dn syaitan amt bergembira jk kita sntiasa brmusuhan sesama muslim.. bgaimna kita mnjwbnya di akhirat nt dih. Skali lg ampun deh jk ada kelemahan atau ksilapan dr segi hukumnya. Kpd pakar agama tolong betulkn dn mnambah mna yg kurang ya agr kita lbih mmahaminya nt. Tkasih.

Unknown mengatakan...

Ya ayuhanas : inallaha wal malaikati yusholu na 'alanabih, ya ayuhaladzina amanu wasalimutaslima , itaqillahi , itaqillahi haqotuqotih walatamutuna ila wa antum muslimun. Allahumagfir minal muslimina wal muslimat, walmukminina walmukminat, al ahyai minhum wal anwat.

Maaf kalo ga fasih..dan kalo kliru, karena keterbatasan ilmuku. Hanya Allah dan Rasulullah yang lebih tau. Makna dan maksutnya

Unknown mengatakan...

Ya ayuhanas : inallaha wal malaikati yusholu na 'alanabih, ya ayuhaladzina amanu wasalimutaslima , itaqillahi , itaqillahi haqotuqotih walatamutuna ila wa antum muslimun. Allahumagfir minal muslimina wal muslimat, walmukminina walmukminat, al ahyai minhum wal anwat.

Maaf kalo ga fasih..dan kalo kliru, karena keterbatasan ilmuku. Hanya Allah dan Rasulullah yang lebih tau. Makna dan maksutnya

Unknown mengatakan...

Berprinsip,bersikap,dan berbuat sesuai Ajaran Allah & Rosul'nya itu adalah jalan lurus.
Namun harus siap secara Menyeluruh,baik lahir maupun bathin'mu..Tahlil dan Yasin merupakan kristalisasi dari sebuah karya cerdas,pada zaman terdahulu dalam rangka mengebumikan Ajaran Allah dan Rosul..Sudah menjadi lumrah kita menilai atas sebuah karya yg bernafaskan Quran & Sunnah, Akan tetapi jangan'lah terlalu matematika..sebab perjalanan umat ini masih panjang, coba kita fiirkan terhadap diskusi kita ini, bila kita semua sdh tiada dan generasi umat membaca diskus ini?
Saya berpandangan bahwa perbedaan itu harus'lah ada, sebab semua itu ada hakikatnya adalah Rahasia Allah.....tidak ada yg salah dlm diskusi ini,karena ini menjadi bukti bahwa betapa hebatnya ISLAM...Saya selaku saudara hanya berpesan "Jadikan diskusi ini bermanfaat,bukan hanya utk saya..melainkan generasi umat kita"

Unknown mengatakan...

Subhanallah...

Unknown mengatakan...

Bismillaahirrakhmaanirrokhiim...asslamualaikum..

Wahai saudaraku yang alkhamdulillaah masih berpegang teguh dg Qur'an n sunnah..seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa umat Islam pada akhir zaman terpecah mjd 73 golongan dan hanya 1 yang akan selamat yakni yang berpegang teguh dg Al Qur'an dan sunnah.
Telah banyak dalil2 dari Al Qur'an dan hadist2 shahih berkenaan dg "bukan termasuk sunnah" nya amalan tahlilan dan yaasinan maupun berkaitan dengan hadist fadhilah Yasiin yang sudah anda semua sampaikan.

Daaaan..wajarlah bagi ahlul bid'ah akan mengingkarinya bahkan menolak dg tegas.

Semoga apa yang telah anda sampaikan bisa menjadi amalan amar ma'ruf krn ajakan anda utk menjalankan sunnah dan nahi mungkar krn memgajak meningalkan bid'ah.

Jikalau saudara kita yg masih berkubang dalam ke "bid'ah an" tdk bisa menerima apa yang hak (dalil sesuai Qur'an n hadist shahih) adlah wajar..jgn menjadikan kita yg insyaa Allah berpegang teguh dg sunnah menjadi "benci"..kita doakan agar Allah memberikan hidayah kepada mereka.

Krn sekeras apapun kita suarakan tp jika Allah masih menutup hati mereka maka tdk akan pernah mereka mendengar bahkan akan mengingkari.

Mari kita selipkan dalam doa setiap kita bermunajat agar saudara2 kita sll diberikan hidayah.

Semoga perjuangan amar ma'ruf nahi mungkar dalam menegakkan sunnah selalu terpatri di jiwa kita. Amiin.

Selalu berpeganglah teguh dg Al Qur'an dan sunnah Rasulullah..

Wassalam

Unknown mengatakan...

Tes

Unknown mengatakan...

Gue ahli bid'ah berjamaah
Haruse gue naik unta pi adanya ....
haruse gue pakai real adanya Rp...
masjid/mushola knp pakai TOA...
Andai alqur'an spt jaman Nabi.... tanpa kharokat (huruf blank).....

...... andai semua bidah pinnar.... kapan anda masuk surga

Unknown mengatakan...

Kalau mengeluarkan makanan pada saat selesai tahlilan ya itu terserah orang rumah.. kalau gak ada ya juga gak papa..yang penting yang datang kan tujuan niatnya ikhlas untuk mendoakan orang yang sudah meninggal.. sama hal nya kaya menyolatkan mayit.. kan mendoakan juga...jangan dipersulit hidup itu mas bro... santai aja memahami agama itu...

Unknown mengatakan...

Tolong untuk pecinta tahlilan,bisa ga kira2 di ganti namanya,maaf apakah kita sebagai orang islam sampai hati menghilangkan makna tahlil,kesian nanti anak cucu kita,kalau2 yg mereka tau makna tauhid yg sangat mulia ini diganti.sekali lagi saya mohon nama tahlilan biar diganti...karna saya yakin kedepannya mereka anak cucu kita yg mereka tau makna tahlil adalah kumpul2 ditempat kematian,baik sipenjudi,penjinah,kiai,habib doain orang mati.si makmum dapet satu besek ustadnya dapet 2+amplopnya,sehingga berhasil program yahudi untuk memalingkan makna tahlil kemakna yg lainnya.

Unknown mengatakan...

Sbnarnya yg diributin ahli bidah itu krn ngasih makan aja....
Mending kerumahku aja tak kasih makan, ditempat sy yg gak mau tahlilan itu biasanya orgnya pelit2, kurang bergaul, kuper, dangkal, dll.
Gak usah alasan bawa hadits2 yg ahli tahlil jg punya haditsnya, jd gak bakaln ketemu.
Sekali bidah tetap bidah, sekali ahli bidah=tetap ahli usik org lain...
urus tu yg gak mau solat gak mau tahli gak mau yasinan... bs gak....?!

Yg tahlilan yasinan silakan lanjutkan brow...
Yg gak mau silakan....
TP JGN USIK yg mau tahlilan...
Masing2 pnya dasarnya...
Gitu aja kok repot.....

Unknown mengatakan...

Yg ahli bidah yg di urus krn makannya aja sm cuma main kata2 aja kayak pengacara

Unknown mengatakan...

Kebanyakan menanyakan "mana dalilnya?"

Kalau dipikir-pikir pengajian di hari ahad/minggu itu juga tidak ada dalilnya? Rasulullah pun juga tidak pernah mengadakan pengajian dihari ahad/minggu pagi, tapi kenapa banyak orang yang ikut ya??

Unknown mengatakan...

Gini j ayok ke kemakam bareng keluarga kita masing2.trus kita berdiri tepat diatas 1 makam.trus kita kencingin t makam.gmn reaksi perasaan anda?kl sakit hati / g terima / g nyaman berarti anda setuju yasinan&tahlilan.tp kl anda kencing diatas makam keluarga anda sendiri merasa biasa aja/ g sakit hati/nyaman2 j berart anda tidak setuju dengan yaasiin&tahlil.wes ndang ayo brangkat.nek seh bodho blajaro Mas Mbak.jok malah sok bener ning asline keblinger."ojok seneng ngafirke marang liyane,kafire dewe malah gak digatekke".astaghfirullah

JURNALTANGGAMUS mengatakan...

Cara makan, minum, tidur, hal sepele ada contoh.nya dari rosullulah. Tahlilan tidak ada contoh nya

Unknown mengatakan...

Hmmm....kalau dilihat dari cara makan, minum, tidur, hal sepele ada contohnya dari rosullulah berarti menggunakan komputer,internet,HP,sepeda motor,mobil,radio,TV,printer dlsb juga tidak ada contoh dari baginda Rasulullah.

Unknown mengatakan...

Bang aku mau tanya.. Bolehkah saya membuat perkara baru dalam ibadah yang menurut saya baik..? Bolehkah anak dan cucu saya ketika sudah mengerti ibadah melakukan hal serupa seperti saya yaitu melakukan perkara baru dalam ibadah yang mereka anggap baik.
Nah yang abang pilih yang mana.. ? Kemurnian agama atau inovasi dalam ibadah sampai akhir dunia nanti.
Maaf saya hanya orang awam yang pengen belajar.

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Mohon maaf saya juga masih proses belajar kajian Islam, kalau menurut saya membuat perkara baru dalam beribadah selama tidak melanggar dari apa yang dinamakan Rukun Islam (Syahadat, sholat, puasa, zakat, haji) dan masih dalam kajian mencari jalan kebenaran sesuai dengan Al Quran dan Hadist menurut saya hukumnya sunah. Contohnya : Yasinan, Tahlilan, Wiridan, Pengajian dll.

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan." (Q.S. Al Maidah 35)

"Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada ia mengerjakan apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan tidaklah hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku (setelah menjalankan yang wajib) dengan amal-amal sunnah sehingga Aku mencintainya." (HR. Al-Bukhari)

Kalau Rukun Islam itu sudah diubah, katakanlah bacaan Syahadat ada yang diubah/ditambahi, gerakan sholat ada yang dikurangi atau dari sholat shubuh,dzuhur,azhar,maghrib,isya diringkas jadi 1 waktu sholat itu baru dinamakan bid'ah bahkan bisa menjadi sesat.

Tapi ada juga pihak lain yang menafsirkan Al Quran dengan cara yang berbeda.
Wallahu a'lam

Unknown mengatakan...

Assalam

Maaf bang Si Miskin Ilmu.. Saya mau qoute peryataan abang "Dan masih dalam kajian Mencari jalan kebenaran sesuai dengan Al Quran dan Hadist menurut saya hukumnya sunah. Contohnya : Yasinan, Tahlilan, Wiridan, Pengajian dll". Mencari jalan kebenaran itu maksutnya apa bang ? Apakah jalan kebenaran dalam Islam yang RosulAllah berikan kepada kita itu masih belum sempurna atau belum benar apa gimana bang ?
Dan juga saya pernah denger dan baca, umat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam akan terpecah menjadi 73 golongan dan hanya 1 golongan yang lulus ujian Allah Subhanahu wata'ala. Saya berharap InsyaAllah ASWAJA yang lulus ujian. Tapi yang jadi pertanyaan saya selama ini, ASWAJA yang mana bang ? (Maaf konteksnya dalam ibadah) Apa ASWAJA yang mengikuti Al-Quran, Sunnah Nabi, Sahabat dan para tabiin atau
ASWAJA yang mengikuti Al-Quran, Sunnah Nabi, Sahabat dan para tabiin dan juga masih mencari jalan kebenaran dan pembenaran.
Maaf ya bang kalau aku nangkap dari pertanyaan ku di atas ASWAJA yang kedua seperti menganggap apa yang diajarkan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam itu masih kurang dan belum sempurna.

Sekiranya pernyataan dan pertanyaan di atas hanya diskusi. Mohon pencerahannya...

Wassalam.

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Terima kasih mas, iya benar ini hanyalah diskusi...

Begini mas...sepanjang apa yang kami ketahui tentang ajaran Islam dan dalil-dalilnya, sebagai ulama seringkali mengharamkan segala bentuk aktifitas yang tidak ada dalilnya dari sunnah Rasulullah SAW. Bagi mereka, melakukan semua itu termasuk mengada-ada dalam perkara agama. Istilah yang sering digunakan adalah bid'ah.

Hukumnya haram dan tidak boleh dilakukan. Bahkan ada dosa tersendiri bila melakukan hal itu.

Maka buat kalangan ini, apa pun nama perayaannya, semua bid'ah. Ulang tahun, maulid, yasinan, tahlilan,wiridan, tujuh bulan, isra' mi'raj, nuzulul Quran, halal bi halal dan sederet perayaan lainnya hukumnya haram. Berdosa kalau dikerjakan.

Namun sebagian ulama lainnya agak sedikit berbeda dalam menilainya/penafsirannya. Bagi mereka, perkara-perkara yang tidak ada dasar pensyariatannya belum tentu menjadi haram atau bid'ah. Kecuali bila perkara itu termasuk ke dalam prosesi ritual peribadatan.

Sehingga berbagai bentuk perayaan yang di dalamnya tidak terkait dengan masalah ritual keagamaan, hukumnya tidak haram dan bukan bid'ah. Kecuali bila di dalamnya ada hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti syirik, khamar, ikhtilath antara laki dan perempuan, zina, judi, penipuan dan seterusnya. Semua hukumnya haram, namun keharamannya karena memang acaranya adalah sebuah kemungkaran.

Adapun bila acara itu sekedar tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW, maka masih jadi ajang perbedaan pendapat. Sebab begitu banyak fenomena sosial yang terdapat di sekeliling kita, namun tidak pernah terjadi di masa Rasulullah SAW. Lalu apakah semua itu bisa dikatakan bid'ah dan pelakunya masuk neraka? Di sinilah para ulama berbeda pendapat sejak dulu sampai kini. Dan akan terus berbeda pendapat entah sampai kapan.

Tapi yang penting buat kita, pendapat mana pun yang kita ikuti semua punya dasar pemikiran yang telah dipikirkan masak-masak dan telah diijtihadkan oleh para ulama. Maka kurang pada tempatnya bila kita menuduh saudara kita sesama muslim mengatakan sesat/kafir hanya karena dia punya pendapat yang tidak sama dengan pendapat kita.

Wallahu a'lam

Erni mengatakan...

Ah males ngomong ama lo.. lo sendiri udah pelaku bidah dong...

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Tuh kan.....baru saya jelaskan sebelumnya lho...

Saya melakukan bid'ah atau tidak itu yang menentukan / dewan jurinya adalah Allah SWT bukan kamu mas :-D

Unknown mengatakan...

perbedaan adalah rahmat tidak perlu berselisih tentang ini...yang tidak melaksanakan tidak sesat dan yang melaksanakan pun tidak sesat..karna semua memiliki pegangan masing masing..kalo semua yang tidak dilakukan nabi (bida'ah) padahal baik tidak dilakukan contoh kita tidak mencetak alqur'an..mana mungkin sampai saat ini kita mengenal alqur'an.jadi bid'ah yang harus dilakukan contohnya tadi.wallahu' a'lam bissowab..

semoga kita kita tidak ada perpecahan..karna diluar sana inilah yang mereka harapkan perpecahan diantara kita..kita adalah keluarga besar..satukan barisan jangan terpecah pecah rapat barisan..agar islam jaya dan jaga kehormatan islam...Allahu Akbar..

nb: neraka bukan urusanmu dan surga belum tentu tempatmu

CaraMudahJualPulsa mengatakan...

Selalu hangat masalah tahlilan..

Salam,
http://epulsaelektrik.blogspot.com

Unknown mengatakan...

Jika kita sedikit berilmu gaya kita kebarat-baratan.jika kita sedikit alim gaya kita ke arab-araban.kita lupa kita ini orang jawa.lha mana gaya jawamu?

Unknown mengatakan...

Dalil bahwasanya sering dimaksudkan sebagai referensi/rujukan pikiran seseorang, dasar pembenaran dari persepsi/pikirannya.
Satu masalah, dua orang berdalil bisa berbeda kesimpulan/jawabannya tergantung dari tafsirnya.
Satu dalil bisa saja orang berbeda/beragam penafsirannya dan jangan berpikir berdalil itu pasti benar.
Kalau kalian masih bingung silahkan tanya langsung kepada Rasulullah, jangan asal tanya dalil.
Dalil bisa benar, ketika konteks dan tafsirnya benar.
Dalil bisa tidak tepat, ketika konteks dan tafsirnya tidak tepat.
Dalil bisa salah, ketika orang yg mengatakannya, sebagai dasar rujukannya, tidak benar cara berpikirnya.
Berpikir bahwa berdalil itu pasti benar, itu tidak tepat.
Karenanya wajar, orang berdalil sering lebih banyak berdebat dari pada kata sepakat.
#dalil_naqli sering diartikan sbg kata lain dari "katanya"
Katanya ...kata tak berdasarkan argumen/alasan nalar/akal sendiri, bersandar kepada pikiran orang lain.
Sandaran salah, salah pula orang bersandar.

Unknown mengatakan...

Tahlilan g ono.manakib g ono.shalawat g ono.istighosah g ono.dzikir bareng g ono.hadroh g ono.yasinan g ono.kenduri g ono.slametan g ono.selapan g ono.sepasar g ono.suroan g ono.takziah g ono.ziarah g ono.haul g ono.maulidan g ono.seh akeh pokoke seng durung tak sebut.uripmu sepi banget g ndue dulor tha anakmu!

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

mohon maaf, pak... Skedar mengingatkan bhw ayat yg bpk ucapkan pd kata penutup merupakan ayat yg ditujukan kpd org" kafir, bkn kpd sesama muslim seiman...& utk saudara seiman yg lain, alangkah baik nya prmsalahan khilafiyah ini kita serahkan sm Allah SWT sbgmana yg trsirat dlm Surat Al-Hajj Ayat 76

يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۗ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ

Allah mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka. Dan hanya kepada Allah dikembalikan semua urusan.

Unknown mengatakan...

mhon maaf pak..skedar koreksi ayat yg saudara sampaikan di kata pntup ditujukan utk org" kafir, bkn kpd sesama saudara muslim seiman..dan kpd saudara seiman yg lain, kita kmbalikan semua permsalahn khilafiyah ini hanya kpd Allah SWT sbagaimana tertuang dlm Surat Al-Hajj Ayat 76

يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۗ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ

Allah mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka. Dan hanya kepada Allah dikembalikan semua urusan.

Unknown mengatakan...

mohon maaf, pak... Skedar mengingatkan bhw ayat yg bpk ucapkan pd kata penutup merupakan ayat yg ditujukan kpd org" kafir, bkn kpd sesama muslim seiman...& utk saudara seiman yg lain, alangkah baik nya prmsalahan khilafiyah ini kita serahkan sm Allah SWT sbgmana yg trsirat dlm Surat Al-Hajj Ayat 76

يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۗ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ

Allah mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka. Dan hanya kepada Allah dikembalikan semua urusan.

Ruli Prasetya mengatakan...

– Rasulullah –shollallohu ‘alaihi wasallam– bersabda :

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ

“Aku menjamin sebuah rumah di pinggir jannah (surga) bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan berkepanjangan meskipun ia dalam kebenaran (al haq), juga sebuah rumah di tengah jannah bagi siapa saja yang meninggalkan berbohong walaupun ia sedang bercanda, serta sebuah rumah di puncak jannah bagi siapa saja yang berakhlak mulia.”

(HR. Abu Dawud, Dinyatakan Hasan shahih oleh Syaikh Al Albani)

Umar Bin Khattab berkata :

لا يجد عبد حقيقة الإيمان حتى يدع المراء وهو محق ويدع الكذب في المزاح وهو يرى أنه لو شاء لغلب

“Seseorang tidak akan merasakan hakikat iman sampai ia mampu meninggalkan perdebatan yang berkepanjangan meskipun ia dalam kebenaran, dan meninggalkan berbohong meskipun hanya bercanda padahal ia tahu seandainya ia mau ia pasti menang dalam percebatan itu”

(Kanzul Ummal juz 3 hal 1165)

Imam Ishaq bin Isa berkata :

المِراء والجِدال في العلم يَذهبُ بنور العلم من قلب الرجل

“Imam Malik bin Anas mengatakan : “Debat kusir dan pertengkaran dalam masalah ilmu akan menghapuskan cahaya ilmu dari hati seseorang”

Imam Ibnu Wahab berkata : “Aku mendengar Imam Malik bin Anas mengatakan :

المراء في العلم يُقسِّي القلوب ، ويورِّث الضغن

“Perdebatan dalam ilmu akan mengeraskan hati dan menyebabkan kedengkian”

(Jaami’ al Uluum wak Hikam 11/16)

Di antara tanda sebuah diskusi telah berubah menjadi debat kusir
Nada suara mulai meninggi
Tulisan mulai menggunakan istilah yang emosional
Mulai muncul kata-kata ejekan atau sebutan yang merendahkan
Mengulang-ulang argumentasi
Mengingkari aksioma
Menolak logika
Mulai melibatkan perasaan dan emosi yang berlebihan

Barrokallah fikum :)

sugengdrs mengatakan...

Mumgkin yg fiinnar itu bid'ah yg dholalah. Sedang pemahaman bid'ah ada yg semua bid'ah dholalah ada bid'ah sayyiah (Yg baik,sesuai syariat). Kita hargai perbedaan ini, krn Allah maha pengampun. Urusan yg lebih penting masih banyak yg hrs ditangani umat. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Mari kita hapus konsep bid'ah dari khasanah kita.

sugengdrs mengatakan...

Setuju...detuju...setuju. Mari kita singkirkan yg berbau mungkin memecah belah umat. Masing2 bertanggung jawab kpd Allah SWT. ALLAH maha pengampun dan penyayang

sugengdrs mengatakan...

Sebuah pengalaman. Ketika adik saya meninggal, yg terkena musibah gak sibuk sama sekali. Yg sibuk para tetangga dekat. Bahkan bantuan mengalir, baik berupa tenaga, pikiran,uang, materi lain, dan juga doa (YASIN TAHLIL). Hadits 'meninggalnya Ja'far'tsb benar tapi tak ada kaitan langsung dg Tahlilan Yasinan. Tentang makanan juga tidak leterlek makanan saja, tapi yg serupa dengannya.

sugengdrs mengatakan...

Saya tertarik dg pendapat yg selalu muncul 'cari aman'. Mungkin yg dimaksud aman di akherat. Masuk surga. Kalau itu yg dimaksudkan, tak perlu macam2, cukuplah baca surat Ikhlas, karena dg membacanya:
1. 3 kali sama dg khatam Alquran. Yg nantinya akan memberi syafaat di hari yg telah ditentukan (Kiamat)
2. Rutin, akan mauk surga. Ketika ada sahabat Nabi saw yg melapor bahwa si fulan hanya membaca surat itu terus menerus, beliau menjawab, itulah yg akan memasukkan dia ke Surga.
3. Ketika beliau Nabi SAW mendengar bacaan tsb ber-ulang2, beliau bersabda : "PASTI". Sahabat bertanya :" Apanya yg pasti ya Rasul?. Jawab beliau :" Pasti dia masuk surga"?
4. Satu lagi riwayat menyebutkan : "Barang siapa slalu membaca Al Ikhlas secara dawam (rutin) akan di bangunkan rumah mewah di surga"
Semoga menjadi renungan kita bersama. Aamin.
Dan itu semua termasuk bacaan dalam tahlilan yasinan.

Unknown mengatakan...

Kalau masalah mendoakan orang yang sudah meninggal dengan tahlikan dan yasinan saya setuju yg mau saya tanyakan kalau di kampung saya kalau tahlilan itu kayak ada keharusan dalam beberapa hal misalnya mesti ada entog panggang(yg kayak bebek tp lehernya pendek entog(bahasa sunda),trus kalau pas hari ke 7 atau acara tahlilan ke se tahun biasanya mesti potong kambing,nah kalau hal hal seperti itu menurut anda gimana mohon penjelasanya

Sony Nur mengatakan...

untuk umat wahabi dan aswaja silahkan di baca himpunan hadis sahihnya di web saya di http://www.newsalafy.top/2016/04/hadis-hadis-sahih-majelis-dzikir.html

Rakhmat PAH mengatakan...

mari kita lanjutkan tradisi tahlilan,yasinan,mauludan,wiridan,semak an,jangan kuatir dengan dalil karena tradisi atau kebiasaan yang tidak mendatangkan madhorot (kerusakan)pasti diperbolehkan atau bahkan disunnahkan Intinya SIAPA YANG MENANAM DIALAH YANG AKAN MEMANEN sementara kita hidup di dunia ini perbanyaklah beramal baik,baik yang berhubungan dengan hak Allah ataupun kepada sesama Manusia/makhluk contoh dalam kegiatan Tahlilan mengandung unsur kebaikan yang semuanya baik dan ada dalilnya (kalau mau mencari)seperti : silaturahmi,berjabat tangan,menghormati tamu,membaca alqur'an,berzikir,berdo'a,shodaqoh,majelis zikir,majelis ilmi dll.

Unknown mengatakan...

Saya sangat setuju dengan apa yang ditulis pak rakhmat wiyani.

Unknown mengatakan...

Astagfirullah saya jadi bingung apa ini islam 73 golongan itu
“Artinya : Janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama me-reka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” [Ar-Rum: 31-32]

Sumber: https://almanhaj.or.id/453-kedudukan-hadits-tujuh-puluh-tiga-golongan-umat-islam.html

Semoga kita kembali islam yg sesungguhnya islam yg di bawa nabi muhammad saw

Unknown mengatakan...

Heemmm. Bagaimana kalau yg si mayit adalah anak kecil ber umur 16 tahun,mmasih sekolah, belum punya anak. Kira2 apa yg d bawanya ke akhirat???

Unknown mengatakan...

Kalau menurutmu hanya do'a anak soleh saja yg bisa sampai,kalau saya do'ain keluarga mu yang sudah meninggal biar disiksa di akhirat,kamu jangan marah,,
Buat yg gk setuju dg acara tahlilan dan yasinan,gk usah kakean cocot..

Unknown mengatakan...

Subhanallah, anda merupakan orang yang bijak dalam menilai sebuah perbedaan...10 jempol buat antum

Unknown mengatakan...

Subhanallah, anda merupakan orang yang bijak dalam menilai sebuah perbedaan...10 jempol buat antum

Unknown mengatakan...

Luar biasa kajiannya, terima kasih mas nambah ilmu bermanfaat.. Tapi janganlah karena berbeda sudut pandang lantas kita saling hujat menghujat, diantara perbedaan sudut pandang kita ada persamaan yang indah, yaitu kita sama sama orang yang beriman kepada tuhan yang sama dan rosul yang sama, dengan ajaran yg sama pula. Perbedaan kita juga memiliki tujuan yang sama yaitu sama sama ingin menjadi pengikut setia Allah SWT. Musuh kita bukan mereka yg anti tahlil, anti maulid, anti qunut dll, melainkan musuh kita adalah setan dan orang kafir yang senantiasa mengadu domba kita dengan berbagai propaganda media. Semoga kita tetap rukun dan bijaksana menyikapi perbedaan

Alenkz DheTretang mengatakan...

Org meninggal yg muslim itu wajib di sholatkan..tp untuk memperingati 3 hari..7,40,100 dan seterusnya.di dlm kitab alquran tidak ada anjuranya dan perintahnya..itu ajaran agama HINDU.

Unknown mengatakan...

https://youtu.be/nqDf0T_RJcQ

Unknown mengatakan...

asslamualaikum.. sebenarnya yang pada coment orang islam bukan ya??.. perasaan ada pesen supaya sesama muslim wajib mengucapkan salam.. saya seorang mualaf.. dan saya masuk islam bukan karena perdebatan dan adu pendapat ... saya masuk islam karena betapa ayat ayat al qur'an begitu menyentuh hati dan mendamaikan ketika dibaca, dan itu sering kali saya dengarkan di acara tahlian or yasinan.. wassalam..

Unknown mengatakan...

Sebenarnya yasinan, tahlilan, sholawatan itu masalah khilafiah masing masing punya dalil baik yang melakukan maupun yang mengatakan bid'ah. Memang kegiatan seperti itu tidak ada dizaman Rasulullah, namun demikian tidak semua kegiatan yang tidak dilakukan Rasululah menjadi bid'ah karena situasi, kondisi dan suasana selalu berubah. Kegiatan seperti itu hanya ada dipulau jawa, dilakukan oleh wali songo dalam rangka berdakwah pada masyarakat jawa yang dominan beragama hindu. Kegiatan dakwahnya dilakukan dengan merubah dan memodifikasi kebiasaan umat hindu kedalam islam. Seperti uapacara 3 hari, 7 hari 40 hari orang meninggal itu ada didalam kitab weda.

Agak aneh jika ada orang yang mengatakan bid'ah membaca surat yasin, tahlil atau shalawat.......larangannya tidak ada namun perintahnya amat banyak. Shalawat itu diperintahkan didalam surat Al Ahzab 56:Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya

Rasulullah jiga mengatakan sebaik baik kalimat dzikir adalah laa ilaha ilallah.......sungguh aneh kalau ada orang yang mengatakan membaca tahlil itu bid'ah

Dalam surat al Muzzamil ayat 20 dikatakan bacalah apa yang mudah dari al qur'an...sunggu aneh kalau ada orang yang membaca surat yasin setiap minggu dibilang bid'ah.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (Al Maidah 35)

Dalam surat Al Maidah ayat 35 diatas Allah memerintahkan kepada orang yang beriman agar bertakwa pada-Nya dan mencari jalan untuk mendekatkan diri pada-Nya. Menjadi kekasih Allah dan mendapat tempat yang mulia dan terhormat disisi-Nya adalah cita cita setiap orang yang ber-Iman. Betapa tidak… setiap orang didunia ini selalu berlomba lomba untuk merebut simpati dan tempat terhormat disisi pemimpin tertingginya masing masing, apakah itu bapak Direktur, Manager, Kepala divisi, Gubernur, Menteri, Presiden dan lain sebagainya. Mereka berlomba-lomba merebut simpati dan kedudukan dekat pimpinannya masing masing dengan harapan akan mendapat berbagai fasilitas dan kehormatan dari pimpinannya tersebut. Jika kebanyakan manusia berebut dan berlomba-lomba untuk mendapatkan simpati dan tempat yang mulia disisi pemimpinnya masing masing, maka orang yang ber-Iman berlomba-lomba untuk merebut simpati dan tempat yang mulia disisi Allah penguasa tertinggi dialam semesta ini. Allah telah menetapkan prosedur dan cara tertentu untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Kegiatan sholat, dzikir, mengerjakan amal sholeh, menjauhi larangan-Nya, mencegah diri dan orang lain dari perbuatan maksiat adalah cara yang diridhoi Allah untuk mendapat posisi terhormat disisi-Nya. Orang yang telah mendapat pengakuan dari Allah dan mendapat tempat terhormat disisi-Nya akan mendapat fasilitas dan berbagai kemudahan dari Allah dalam segala hal.

Semoga bermanfaat

Apan Saepul mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
NATURAL mengatakan...

Pokoknya..Para pelaku Bid'ah besuk diakhirat wajahnya hitam dan dijamin tidak akan bisa masuk surga. Kerena melawan perintah nabi.. lawan sunah adalah Bid'ah lawan tauhid adalah syirik,, TBC memang sangat sulit sembuhnya ..Karena perbuatan Bid'ah sudah jadi proyek pendapatan , jadi untuk diluruskan sulit karena takut kehilangan pasar,,

Unknown mengatakan...

Emangnya kamu udah pernah mati kok bisa tau penduduk akhirat seperti itu?seorang muslim melakukan perbuatan bid'ah atau tidak itu yang berhak menilai hanya Allah SWT bukan kamu.

Unknown mengatakan...

ASTAGFIRULLAH ALADIM

Unknown mengatakan...

ASTAGFIRULLAH ALADIM

Unknown mengatakan...

ASTAGFIRULLAH ALADIM

Unknown mengatakan...

Natural>>Lebih baik Istighfar dari pada merasa sok paling benar,karena kebenaran mutlak hanya milik Allah SWT.

Unknown mengatakan...

Janganlah engkau menyakiti hati saudaramu sendiri (kaum muslimin) dengan perkara-perkara yg bersifat khilafiyah. Hendaklah kembali kepada ta'rif serta pendapat ulama sebelum menilai suatu perkara. Afwan sbelumnya saudara2ku...

Tommy, S.T, M.Kom mengatakan...

Setuju.. Rasulullah orang yg paling mencintai umat nya.. Kalau memang bermanfaat bagi umatnya maka Rasulullah pasti sudah melakukannya..

Tommy, S.T, M.Kom mengatakan...

Ini orang suka debat ye.. Akhir zaman sudah tiba.. Yg fasik adalah yg paling bagus lisannya..

Unknown mengatakan...

pada ribet amat,,,nih gw kasih solusi

1.yang gak tahlilan silahkan (aman)

2.yang tahlilan ya silahkan..tapi...:)

kalau dapet pahala ya untung banyak
kalau ditolak ya sabar aja
kalau diminta tanggung jawab ya harus siap...:D

gitu aja kok repot :D

Unknown mengatakan...

Mari kita coba mengamalkan semua yang jelas ada di Al Quran dan Al Hadist
InyaAllah 24jam sehari tdk akan cukup
Jadi mohon tdk menambah2i amalan amalan yang baru, krn dgn mnmbah2i kita justru akan melupakan yang wajib dan sunnah. Seluruh Ibadah dan amalan yang telah dicontohkan Rasulullah jika diamalkan semua setiap hari niscaya kita semua tidak akan sempat tidur
Bagi yang merasa 24 jam sehari masih bs meluangkan waktu, alangkah lebih bijak jika kita perdalam lagi ilmu Agama
........
Untuk penulis, mhn dicari definisi "majlis Dzikir" yg sesungguhnya, jelas majlis Dzikir bukanlah org yg berkumpul untuk berdzikir
Mhn maaf jika ada perkataan yang kurang berkenan,
Jangan ada permusuhan di antara kita semua

Unknown mengatakan...

Mari kita coba mengamalkan semua yang jelas ada di Al Quran dan Al Hadist
InyaAllah 24jam sehari tdk akan cukup
Jadi mohon tdk menambah2i amalan amalan yang baru, krn dgn mnmbah2i kita justru akan melupakan yang wajib dan sunnah. Seluruh Ibadah dan amalan yang telah dicontohkan Rasulullah jika diamalkan semua setiap hari niscaya kita semua tidak akan sempat tidur
Bagi yang merasa 24 jam sehari masih bs meluangkan waktu, alangkah lebih bijak jika kita perdalam lagi ilmu Agama
........
Untuk penulis, mhn dicari definisi "majlis Dzikir" yg sesungguhnya, jelas majlis Dzikir bukanlah org yg berkumpul untuk berdzikir
Mhn maaf jika ada perkataan yang kurang berkenan,
Jangan ada permusuhan di antara kita semua

Unknown mengatakan...

Mari kita coba mengamalkan semua yang jelas ada di Al Quran dan Al Hadist
InyaAllah 24jam sehari tdk akan cukup
Jadi mohon tdk menambah2i amalan amalan yang baru, krn dgn mnmbah2i kita justru akan melupakan yang wajib dan sunnah. Seluruh Ibadah dan amalan yang telah dicontohkan Rasulullah jika diamalkan semua setiap hari niscaya kita semua tidak akan sempat tidur
Bagi yang merasa 24 jam sehari masih bs meluangkan waktu, alangkah lebih bijak jika kita perdalam lagi ilmu Agama
........
Untuk penulis, mhn dicari definisi "majlis Dzikir" yg sesungguhnya, jelas majlis Dzikir bukanlah org yg berkumpul untuk berdzikir
Mhn maaf jika ada perkataan yang kurang berkenan,
Jangan ada permusuhan di antara kita semua

Unknown mengatakan...

Mari kita coba mengamalkan semua yang jelas ada di Al Quran dan Al Hadist
InyaAllah 24jam sehari tdk akan cukup
Jadi mohon tdk menambah2i amalan amalan yang baru, krn dgn mnmbah2i kita justru akan melupakan yang wajib dan sunnah. Seluruh Ibadah dan amalan yang telah dicontohkan Rasulullah jika diamalkan semua setiap hari niscaya kita semua tidak akan sempat tidur
Bagi yang merasa 24 jam sehari masih bs meluangkan waktu, alangkah lebih bijak jika kita perdalam lagi ilmu Agama
........
Untuk penulis, mhn dicari definisi "majlis Dzikir" yg sesungguhnya, jelas majlis Dzikir bukanlah org yg berkumpul untuk berdzikir
Mhn maaf jika ada perkataan yang kurang berkenan,
Jangan ada permusuhan di antara kita semua

Unknown mengatakan...

maaf. bukanya nyolonoh. cuman memperingatkan aja. di akhir zaman kebofohan akan merajalela.(bidah) dan sunah akan hilang.
pesan saya si berhati2lah dalam beribadah. yang pakem2 aja. ngak usah aneh2. karna setan selalu menjadikan perkara yang samar dan buruk menjadi indah. tapi semua kembali kepada masing2 saja.. trimakasih sudah membaca komen saya.

Cahayalangitan mengatakan...

Indra sbk, kalau hanya ngomong seperti itu gampang nar nar, baca buku itu jgn hanya satu saja bacalah buku- buku yg lain biar otak anda dapat berfikir.

Unknown mengatakan...

Sepertinya mereka tdk mengerti,,tahlilan jika ada yg bilang bid'ah itu berarti dia kafir ,,tpi tahlilan diindonesia itu saya rasa bid'ah soalnya mengadopsi ritual hindu bahasanya si bagus tahlilan itu memang dianjurkn tpi tahlilan yg berkumpul dirumah mayit kan bid'ah dia kn udh tenang dikubur sdh disholatin sudah di tahlilin malemnya yaudah gausah nyampe ada 3,7,14,40,100dll itu ritual hindu ada dikitabnya ko ,emang dialquran kita diajarin tahlilan ampe segitunya apalagi yg punya rumah suruh masakin mkanan buat yg hadir padahal mereka baru ajh ditinggal apalagi klo yatim atau janda,seharusnya cukup 1 hari itu ajh selepas itu tdk ,masa kita mau ngikutin tradisi hindu padahal kita kan islam walau yg dibaca ayat alquran ,kan ada sholat yg trlarang padahal sholat itu wajib knpa trlarang ya diwaktu2 trtentu,terima kasih tpi semuanya saya serahkn kemasing2 orangnya ya bkn untuk mmbedakan tpi hanya berpendapat

Unknown mengatakan...

Itu bid'ah bahasa internet klo dipakai buat yg baij yaitu nyari ilmu Allah baik tpi klo nyari ilmu Allah nya ampe lupa sholat haram

Unknown mengatakan...

Ini looooh ciri2 org bijak

RIFQI mengatakan...

Min maaf saya mau nanya kenapa tahlil kok cuma 7 hari itu ada hadis nya apa nggak tentang itu?

Unknown mengatakan...

Sy setuju,yg penting tujuan kita baik,dan hy Allah yg tau apa yg kita kerjakan,manusia tdk berhak menilai apapun dr manusia lain,krn yg berhak hy Allah sj,smg Allah mencatat amal baik kita Aminnnnn....

Unknown mengatakan...

Sy setuju,yg penting tujuan kita baik,dan hy Allah yg tau apa yg kita kerjakan,manusia tdk berhak menilai apapun dr manusia lain,krn yg berhak hy Allah sj,smg Allah mencatat amal baik kita Aminnnnn....

Oktavian Dwi Santosa mengatakan...

Bismillah.
https://rumaysho.com/894-mengenal-bidah-9-membaca-surat-yasin-mengapa-dilarang.html

Oktavian Dwi Santosa mengatakan...

Bismillah

https://rumaysho.com/894-mengenal-bidah-9-membaca-surat-yasin-mengapa-dilarang.html

https://muslim.or.id/266-yasinan-bidah-yang-dianggap-sunnah.html#

Coba antum renungkan.
Cari informasi tentang agama harus ke orang yang paham ilmu agama. Tidak boleh pendapat sendiri, harus ada hujjah(dalil). Dan Ijma mayoritas ulama di dahulukan. Dan antum harus bertanggung jawab atas yang antum da'wahkan.

What is me ? mengatakan...

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh , kalau bagi ana sih , akan selalu menghargai siapapun saudara semuslimku selama mereka itu muslim , sesuai alquran dan sunnah...ana ga akan diperdebatkan, naah yang ana ga setuju dari artikel antum ini, kenapa rasulullah SAW harus disingkat , kenapa penghargaan dan pujian dan shalawat untuk rasulullah "SAW" harus disingkat, antum cinta ga sama rasulullah shalallahu'alaihi wassalam , org yg trkahir menulis singkatan SAW , org trsebut lengannya patah ... Tolonglah setidaknya antum jarang bersolawat kepada beliau, janganlah nama beliau disingkat "SAW" tapi panjangkan , itu peghargaan beliau memperjuangkan islam dan umatnya dari kemusyrikan dan kekafiran ...barakallahfikum , wassalamu'alaikum warrahmatulahi wabarakatuh

What is me ? mengatakan...

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh , maaf untuk semua saudara ku dsini, sebelum antum semua berdebat soal perkara ibadah,tolong perbaiki setiap penulisan rasulullah "SAW" , janganlah antum disingkat jika antum merasa umatnya rasulullah shalallahu'alaihi wassalam , mungkin antum bershalawatpun jarang kepada beliau setidaknya antum semua belajarlah untuk tidak singkat gelar beliau yang sudah Allah berikan, yang bgitu sangat agung dan indah namanya karena ulama terakhir yang menyingkat nama beliau , lengannya lumpuh dan patah... Antum belajarlah lagi gih , wassalamu'alaikum warrahmatulahi wabarakatuh

Unknown mengatakan...

kita sebagai orang awam perlu menghargai jasa para Wali songo dalam menyebarkan ajaran islam di indonesia, para wali saja mengesahkan tahlil untuk menyebarkan ajaran islam, apa kita merasa lebih pintar dari para wali? urus yang wajib wajib aja kita susah, kenapa membid'ah mbid'ah kan orang lain?

Unknown mengatakan...

https://www.dropbox.com/s/6annypj3uapkkjf/KenalilahAqidahmu.pdf

Unknown mengatakan...

http://zainalfuadi.net/kenalilahakidahmu2.pdf

Unknown mengatakan...

Terus itu tradisi, atau ibadah sunah atau wajib? Kalo tradisi yah benar.. Kalau ibadah sunnah iyah tidak para sahabat hanya duduk berdzikir dan tidak membaca yasin dan surat yg ditentukan itu, dan apa lagi hal itu tidak dijelaskan khusu dzikir para sahabat pada saat orang meninggal dan malam jum'at dan sebaik baiknya dzikir ialah dihati (lisan yang tidak didengar oleh orang lain) , betul hadist yang karomah tentang fadhilah surah itu namun apakah rasulullah mengkhususkan utk malam jum'at? Orang meninggal(mayit), acara meninggal setelah 40 hari??? Untuk lain lain lagi.. Lalu apakah anda lupa jika rasulullah menyarankan utk membaca al kahfi saat malam jum'at, lalu kemana itu? Dan bukankah quran petunjuk untuk orang hidup (yassin 70) bukan tuk mayat, lalu bukankah anda tau dan ingat rasulullah bersabda jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan yang tidak pernah membaca quran didalamnya,, lalu bagaimana ini.. Haduh.. Lalu apakah anda ingat dari salah satu riwayat yang menceritakan aku berjalan bersama rasulullah lalu berkumpul sekelompok golongan orang yang berdzikir dan bertakbir lalu rasulullah menegur dengan lantang, wahai fulan kaalian itu memiliki tuhan yang maha tahu, lagi maha lembut, dengan sempurna sifat 99 almaul husna, celakalah kalian...
Dan itu menyimpulkan dzikir bukan dengan menggerakan kepala kanan kiri, dan berlebihan, coba kalian tengok umat syiah dan nasrani apa yang mereka lakukan saat saat beribadah disalah satu rumah jemaatnya, bukan kah syiah menggoyangkan kepala pada saat di hari rayanya idul khodir, dan nasrani bersuara lantang mengingat tuhanya pada saat jemaat kebaktian.. Hanya menyampaikan qaalaallah qaalaarasull.. Mohon dicari dahlil yang saya ucap sengaja saya tak cantumkan untuk kita belajar bersama mencari sanad hasan, perawi yang saya sebutkan hadist dan ayat tadi..
Maaf bila salah penyampaian, jazzakallah khairan...

Hamba Allah mengatakan...

Tahukah anda, apa itu dajjal?

Unknown mengatakan...

Tak semua apa yang ada itu dicontohkan Rasulullah... Rasul hanya memberi substansinya saja...
Contoh, coba cari dalil/dihadist yang mengatakan kalau Rasulullah pernah zakat pakai beras... Gak bakal nemu, berarti zakat pakai beras bidah? Bukan begitu kalau menurut pengertian ente...

Unknown mengatakan...

Masalah doa kita diterima/gak nya.. Itu urusan Allah.. Yg penting kita sbgai manusia berakhlak ya ikut mendoakan.. Pahala yg kita baca ya balik ke diri masing2..itulah kita sbgai manusia berakhlak.. Dlm khdupan shari2 yg namanya doa itu gk dibatasi baik utk doa sndri, utk teman, utk org tua, bahkan mayat yg kita gk kenal turut kita doakan.. Masalah diterima gk nya urusan Allah.. Yg penting akhlak kita.. Pahalanya kmbali ke kita

Unknown mengatakan...

lawong gusti alloh aja gk ribet kok kalian pada salah salahan....
ngerti islam .......
ya udah klo dah ngerti....
saya mohon fatwa kafir ke pada sesama islam tolong kalian hilangkan...

Anonim mengatakan...

Belajarlah dengan berlandaskan al-qur’an dan hadits agar kita tidak salah langkah dalam melakukan setiap amalan.,
salam transparan.org
forum diskusi mengenai ilmu-ilmu islam dan ke khalifaan islamiyah dan daulah islamiyah, insya allah

Rokhim mengatakan...

Yasinan, tahlilan, sholawatan selagi tdk ada larangan, lanjutkan .........

Rokhim mengatakan...

Yasinan, tahlilan, sholawatan selagi tdk ada larangan, lanjutkan .........

Unknown mengatakan...

Dari tempat ambil miqot ke masjidil haram anda naik kendaraan apa? Apakah rasul pernah mencontohkan naik kendaraan tersebut? [Pada jaman rasul belum ada kendaraan tersebut]
Apakah unta masih ada sekarang? Kenapa tidak naik unta seperti yang dicontohkan?

*jangan membuat aturan-aturan sendiri yg dianggap baik namun tidak dicontohkan Rasulullah *
*sebaiknya juga kita tidak melakukan yang nabi tidak lakukan*

Unknown mengatakan...

Dari tempat ambil miqot ke masjidil haram anda naik kendaraan apa? Apakah rasul pernah mencontohkan naik kendaraan tersebut? [Pada jaman rasul belum ada kendaraan tersebut]
Apakah unta masih ada sekarang? Kenapa tidak naik unta seperti yang dicontohkan?

*jangan membuat aturan-aturan sendiri yg dianggap baik namun tidak dicontohkan Rasulullah *
*sebaiknya juga kita tidak melakukan yang nabi tidak lakukan*

Unknown mengatakan...

Dari tempat ambil miqot ke masjidil haram anda naik kendaraan apa? Apakah rasul pernah mencontohkan naik kendaraan tersebut? [Pada jaman rasul belum ada kendaraan tersebut]
Apakah unta masih ada sekarang? Kenapa tidak naik unta seperti yang dicontohkan?

*jangan membuat aturan-aturan sendiri yg dianggap baik namun tidak dicontohkan Rasulullah *
*sebaiknya juga kita tidak melakukan yang nabi tidak lakukan*

Unknown mengatakan...

Dari tempat ambil miqot ke masjidil haram anda naik kendaraan apa? Apakah rasul pernah mencontohkan naik kendaraan tersebut? [Pada jaman rasul belum ada kendaraan tersebut]
Apakah unta masih ada sekarang? Kenapa tidak naik unta seperti yang dicontohkan?

*jangan membuat aturan-aturan sendiri yg dianggap baik namun tidak dicontohkan Rasulullah *
*sebaiknya juga kita tidak melakukan yang nabi tidak lakukan*

Unknown mengatakan...

Kalau berbicara masalah hal-hal yang tidak pernah dilakukan oleh nabi ya lakukanlah 100% sesuai apa yang dilakukan nabi mas..jangan setengah-setengah...itu baru dinamakan mengikuti sunnah nabi.

Unknown mengatakan...

Ente ngaji ilmu alat ga

Unknown mengatakan...

Ente ngaji ilmu alat ga

Unknown mengatakan...

Belajar dengan berlandaskan al-qur’an dan hadits agar tidak salah langkah dalam melakukan setiap amalan memang benar...tapi yang jadi pertanyaan siapa yang membimbing kalau bukan para kyai atau waliyullah??? Apa belajar dengan menggunakan metode otodidak saja?

Anonim mengatakan...

Umat nabi terpecah menjadi 73 golongan dan hanya 1 golongan yang masuk surga, yaitu yg berpegang pada AlQur'an dan Hadits... Nabi adalah makhluk yang paling bertakwa, sempurna dan paling takut kepada Allah dan di dalam nabi terdapat Suri Tauladan yg baik... jadi... saudaraku, andai kata kita cukup mengikuti apa yg diperintahkan nabi, itu kita sudah berada pada level aman. tapi kenapa kita masih menambah2 ibadah.. apakag tahlilan sudah ada jaminan 100% benar menurut nabi? paling tidak ada 2 kemungkinan, pertama subhat karena belum pernah dikerjakan nabi, dan yg kedua haram. lebih baik kita mengerjakan hal yg jelas2 halalnya. seperti sabda Nabi, tinggalkanlah apa yg meragukan kepada apa yg tidak meragukan. karena itu lebih menjaga agamamu.

Anonim mengatakan...

Sesungguhnya Islam berawal dari keasingan dan akan kembali asing, maka beruntunglah orang yang asing itu.. sabda nabi." jadi berbahagialah kita yang saat ini berbeda dengan mayoritas islam, terlebih islam tersebut banyak hal2 baru yang belum diketahui haram halalnya karena bercampur tradisi. islam akan terpecah menjadi 73 golongan dan 1 golongan yang masuk surga... yaitu yg berpegang pada alquran dan sunnahku... bukan berpegang pada kitab2 karangan ulama yg buanyak banget yg bikin kita bingung mau ikut yg mana... hadech...dasar liberalis..

Anonim mengatakan...

000

Anonim mengatakan...

ddgte

Unknown mengatakan...

Kalau saya mah nunggu datengnya Imam Mahdi+Nabi Isa AS aja deh, misi beliau berdua kan mengembalikan dunia seperti masa Rasulullah, jadi segala hal yg kata beliau berdua membahayakan aqidah umat, yaudah, hantam, musnahin,kalo perlu genosida sekalian. :D

Unknown mengatakan...

Assalamu'allaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pembahasan di atas sangat jelas dan bisa dipahami, hanya saja marilah kita juga renungkan dan tidak berlebih lebihan dalam sebuah perkara agama, karena masih banyak orang awam. Kesalahan di masyarakat kita adalah pada cara mereka melakukannya tahlilan, tujuan baik tapi caranya kurang baik,Ada beberapa hal yg ingin saya sampaikan,dan ini real terjadi dimasyarakat kita

Tuan rumah akan menjamu para tamu yg tahlilan, kasih amplop pemimpim tahlilan, kasih nasi box atau sembako lalu makanan yg lebih dimasukkan ke plastik nasi box dibawa pulang.inilah yg menjadi masalah sebenarnya.inilah yg berkembang di masyarakat yg akhirnya semua melakukannya,karena takut dikucilkan atau malu tidak mengadakan tahlilan dengan menyediakan makanan, beri nasi box atau sembako sampai ada yg berhutang, saya tidak bohong, demi alloh saya pernah dipinjami orang hanya untuk mengadakan tahlilan.sampaikan bahwa kirim do'a atau tahlilan ini sunnah tapi sampaikan pada porsi yg sebenarnya, jangan biarkan hal ini berkembang di masyarakat, sehingga akhirnya salah kaprah. Pemimpim do'a anggap amplop itu rezeki,ibadah harus ikhlas, coba kalau tidak dikasih amplop apa bisa ikhlas. Mungkin tidak semua, tapi kita manusia yg lemah. Lihat bagaimana orang yg sebahis tahlilan ,semua sisa makanan dimasukan ke kantong plastik dibawa pulang. Miris melihat semua itu, tapi itu sudah dianggap hal yg wajar.

Intinya tahlilan baik, tapi kita juga harus letakkan pada porsinya bagaimana cara melakukan hal baik itu. Jangan dikotori oleh kebodohan kita sendiri. Para ulama harus bertanggungjawab pada umat jangan malah merasa senang setiap tahlilan dapat amplop, dan orang yg tahlilan akhirnya tujuan beda yaitu dapat nasi box dan sembako atau bawa makanan dr habis tahlilan bukan ikhlas ingin mendo'akan saudara, tetangga yg meninggal. Inilah yg sedang terjadi di masyarakat kita..

Saran saya :

1.keluarga mayit do'akan selalu si mayit, dengan cara bacaan tahlilan yg berkembang di masyarakat tidak apa2,kalau mampu setiap hari jangan hanya 1-7hari,lalu 40 ,100,1000 hari,dsb

2.Para tetangga mayit, doakan mayit dngan ikhlas meski nga pakai diberi sembako atau nasi box ,dan kirimlah makanan buat keluarga mayit semampunya, hibur mereka agar tabah menerima musibah tsb. Kan kita diajarkan untuk mendoakan orang mukmin dan mukminat serta muslimin dan muslimat baik yg hidup maupun yg sudah mati. Doakan setiap sehabis sholat dan waktu dan tempat yg baik untuk berdoa.

3.Jika keluarga mayit mampu maka sedekahlah atas nama mayit untuk pembangunan masjid,anak yatim atau orang2 yg membutuhkan bantuan. Itu jelas akan menjadi amal jariyah bagi mayit.

Yg tidak mau tahlilan jangan mengatakan yg tahlilan itu bid'ah, sesat dan neraka... Jagalah ucapanmu kepada sesama saudara muslim, kalaupun kalian mau menasehati, berilah nasehat dengan jalan yg baik dan penuh kesabaran. Dan meskipun kalian benar jauhilah debat.

Nb: mungkin ini diluar pembahasan, masalah maulid nabi, ini baik tapi jeleknya di tata caranya, kenapa sekarang di acara maukid kebanyakan menyalakan petasan, kembang api dan sholawat yg diajarkan nabi malah jarang digunakan baik dalam acara maupun dalam keseharian.inipun harus menjadi bahan renungkan oleh para ulama setempat yg umum mengadakan maulid dan tahlilan.

Terimasih,mohon maaf jika ada kata yg tidak berkenan.

Wassalamu'allaikum warahmatullahi wabarakatuh

Unknown mengatakan...

Allah SWT berfirman:

اَ لَّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰى
allaa taziru waazirotuw wizro ukhroo

"(yaitu) bahwa seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain,"
(QS. An-Najm 53: Ayat 38)

Asna wijaya mengatakan...

http://bdbb4wdp85i3iwgdi9gbrf2y9u.hop.clickbank.net/

Anonim mengatakan...

baik.. rosululloh sholawallohu alaihi wasalam selama hidupnya selalu membayar fithroh dengan kurma dan tak pernah mengajarkan membayar fithrah dgn beras.. nah kalau anda melakukan/membayar fithroh dengan kurma saya akui anda memang ahlusunnah.. camkan

Unknown mengatakan...

Jaman wali songo ini tahlilan sudah di bahas dalam sidang para wali...

Tentang bagaimana Sunan Ampel yang memperingatkan Sunan Kalijaga yang masih melestarikan budaya Hindu/Budha ketika itu (SELAMATAN). Saat Sunan Ampel memperingatkan tentang hal tersebut, akan tetapi oleh Sunan Kalijaga dijawab, “BIARLAH NANTI GENERASI SETELAH KITA KETIKA ISLAM TELAH TERTANAM DI HATI MASYARAKAT YANG AKAN MENGHILANGKAN BUDAYA TAHLILAN ITU”.

Sunan Kalijogo mengusulkan agar adat istiadat lama seperti selamatan, sesaji, wayang, gamelan disisipkan dalam ajaran islam. Akan tetepi Sunan Ampel mempunyai kekhawatiran dikemudian hari adat istiadat dan upacara lama tersebut nantinya akan dianggap sebagai ajaran yang berasal dari Agama Islam. Sunan Kudus memberikan pengertian, ia mempunyai keyakinan bahwa di belakang hari akan ada yang menyempurnakannya. Sunan Kudus berkeyakinan bahwa kelak akan ada yang mengingatkan bahwa kegiatan itu sebenarnya BUKAN MERUPAKAN BAGIAN DARI AJARAN AGAMA ISLAM. Para Sunan tersebut mengajarkan agama islam dengan mencoba menerima sisa ajaran agama Hindu dan Budha didalam menyampaikan ajaran islam agar diterima masyarakat.

Dapat kita simpulkan :
1. Bahwa kegiatan seperti tahlilan, selamatan, peringatan kematian (7 hari, 40 hari, 1000 hari, dll) itu merupakan ajaran agama Hindu/Budha yang dulu digunakan oleh para Sunan untuk dakwah Islam agar masyarakat mau menerima ajaran islam.

 
2. Berarti ada “tugas” yang belum selesai yang harus disampaikan pada generasi saat ini.

3.Bagi mereka yang ngotot mengerjakan kegiatan tersebut. Ada baiknya kita ingatkan mereka tentang sebuah hadist Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam yang diriwayatkan dari jalur Ummul Mu’minin Aisyah rodhiyallahu ‘anha (yang artinya),“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” (HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718.)

Apa kita generasi yang di harapkan Sunan Kalijaga..?? atau generasi setelah kita yg menjadi harapan itu.

Islam itu mudah. Semua sudah di contoh rosulallah.
Pelajari Ilmunya dan amalkan. Gak usah bikin acara2 lagi yg baru...

Unknown mengatakan...

Masuk logika bos kta2 nya setuju sy....

Imam Aidin mengatakan...

“Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang mati itu mendengar.” (Terjemah An-Naml: 80). Alloh Ta’ala juga berfirman di dalam surat Yasin tentang hikmah tersebut yang artinya,“Al Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan supaya dia memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup.” (Yasin: 69-70). Alloh berfirman yang artinya,“Sesungguhnya seseorang itu tidak akan menanggung dosa seseorang yang lain dan bahwasanya manusia tidak akan memperolehi ganjaran melainkan apa yang telah ia kerjakan.” (An-Najm: 38-39). Berkata Al-Hafizh Imam Ibnu Katsir rohimahulloh: “Melalui ayat yang mulia ini, Imam Syafi’i rohimahulloh dan para pengikutnya menetapkan bahwa pahala bacaan (Al-Qur’an) dan hadiah pahala tidak sampai kepada orang yang mati, karena bacaan tersebut bukan dari amal mereka dan bukan usaha mereka. Oleh karena itu Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam tidak pernah memerintahkan umatnya, mendesak mereka untuk melakukan perkara tersebut dan tidak pula menunjuk hal tersebut (menghadiahkan bacaan kepada orang yang mati) walaupun hanya dengan sebuah dalil pun.”

Sumber: https://muslim.or.id/266-yasinan-bidah-yang-dianggap-sunnah.html

Imam Aidin mengatakan...

“Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang mati itu mendengar.” (Terjemah An-Naml: 80). Alloh Ta’ala juga berfirman di dalam surat Yasin tentang hikmah tersebut yang artinya,“Al Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan supaya dia memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup.” (Yasin: 69-70). Alloh berfirman yang artinya,“Sesungguhnya seseorang itu tidak akan menanggung dosa seseorang yang lain dan bahwasanya manusia tidak akan memperolehi ganjaran melainkan apa yang telah ia kerjakan.” (An-Najm: 38-39). Berkata Al-Hafizh Imam Ibnu Katsir rohimahulloh: “Melalui ayat yang mulia ini, Imam Syafi’i rohimahulloh dan para pengikutnya menetapkan bahwa pahala bacaan (Al-Qur’an) dan hadiah pahala tidak sampai kepada orang yang mati, karena bacaan tersebut bukan dari amal mereka dan bukan usaha mereka. Oleh karena itu Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam tidak pernah memerintahkan umatnya, mendesak mereka untuk melakukan perkara tersebut dan tidak pula menunjuk hal tersebut (menghadiahkan bacaan kepada orang yang mati) walaupun hanya dengan sebuah dalil pun.”

Sumber: https://muslim.or.id/266-yasinan-bidah-yang-dianggap-sunnah.html

Unknown mengatakan...

Boss,agama tuh Ga ngikutin jaman Dan tempat apalagi soal aqidah ..klo motor DLL ITU budaya Dan kemajuan jaman,Ga ada sangkut paut Sama bid'ah.bid'ah ITU menambah sesuatu yang Ga ada dlm Qur'an Dan hadits mengenai suatu amalan.simple aja,klo Nabi Ga ngajarin atau nyontohin Ga usah di ikutin deh,orang yang di contohin Beliau aja Kita Blom teNTU bisa ikutin smua..

Unknown mengatakan...

Boss,agama tuh Ga ngikutin jaman Dan tempat apalagi soal aqidah ..klo motor DLL ITU budaya Dan kemajuan jaman,Ga ada sangkut paut Sama bid'ah.bid'ah ITU menambah sesuatu yang Ga ada dlm Qur'an Dan hadits mengenai suatu amalan.simple aja,klo Nabi Ga ngajarin atau nyontohin Ga usah di ikutin deh,orang yang di contohin Beliau aja Kita Blom teNTU bisa ikutin smua..

Ziat dst mengatakan...

Yadie kasalo saya setuju dgn anda.. Inilah tipuan jitu org barat utk memecah belah islam.

CIHUY mengatakan...

assalamu'allaikum
yang mau yasinan dan tahlilan silahkan asalkan niatnya ibadah yang tidak yasinan dan tahlilan silahkan asalkan niatnya ibadah
bukan berarti saling menghujat dan mencari kebenaran sendiri antara yang pro yasin dan tahlil dan yang tidak pro yasin dan tahlil.
kedua belah pihak semua benar kok kenapa harus diributkan (YANG HARUS DIRBUTKAN ITU KAUM KAFIR YANG SEDANG MENGUSIK ISLAM JANGAN SESAMA ISLAM BAHAYA ITU).



(simplekan)
wassalam....

Unknown mengatakan...

Yang penting jangan mudah megkafirkan sesana muslim atau merasa benar

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatu

Masalah yg seperti ini sebenarnya tidak akan habis di perdebatkan.Yg mudahnya,mari kita kerjakan apa yg menjadi keyakinan kita,bila tahlilan/yasinan menurut mereka yg melakukan ritual tersebut menganggap itu adalah suatu ibadah yg benar-benar mereka yakini itu adalah perkara yg wajib mereka lakukan maka kita yg tidak melakukannya menghormati kepada mereka yg melakukannya.buat apa untuk di debatkan.masing" kita menanggung dosa kita sendiri".ketika kita di alam kubur nanti bukan mereka" yg menjadi lawan kita(atau sebaliknya) yg membantu kita di sana ketika kita akan di pertanggun jawaban atas segala perbuatan kita selama di dunia,melainkan hanyalah amal ibadah kita yg akan membantu kita di alam kubur sampai nanti di akhirat kelak.klu kita tanamkan saling menghargai atas sesama sy rasa islam ini akan damai.masa antar sesama agama kita bisa saling menghargai kok antar agama sendiri kita nggak bisah.mungkin saatnya kita sekarang mengadakan perubahan.marilah kita saling menghargai apa yg di kerjakan oleh saudara kita sesama muslim,tdk usah saling mencela,mari rapatkan barisan buat mengokohkan agama ini.karwna para ulama walau beda pendapat mereka tdk pernah menghujat satu sama lain.kita yg hanya biasa" yg memiliki ilmu sehalus debu sudah menghujat antara satu sama lain.kita kembalikan pada diri kita,kita ini maaih banyak kekurang,bukan masih banyak,malah sudah paaaaaaaaaling banyak kekurangannya yg harus kita benahi.semoga ummat islam terutama di indonesia ini akan bersatu,bersatu untuk memurnikan agama ini yg sudah terpropokasi oleh ISIS dan SYI'AH LA'NATULLAH.
Kiranya hanya ini yg dpt sy sampaikan,bila ada kata" yg salah itu dari diri sy sendiri dan bila itu benar itu semua dr Allah subhanahu wa ta'ala Allahu a'lam bisshawabi.

Unknown mengatakan...

Kalau SALAH PAHAM masih bisa dibenerin tp kalau PAHAM SALAH itu yg susah di benerin, ingat! Kita hanya WAJIB mengingatkan 1 kali, 2 dan 3 kaliNya itu sunnah yg penting kita sudah memberitahu/memberi penjelasan. jadi, biarkan saja mereka yg ahli bid'ah mengetahuiNya saat mereka telah meninggal
Firman Allah SWT :
"Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?" (Q.S. At-Tin 95:8)

Unknown mengatakan...

Kalau SALAH PAHAM itu masih bisa dibenerin tp kalau uda PAHAM SALAH itu yg susah dibenerin kecuali orang itu sendiri yg berubah. Ingat! Kita sebagai umat muslim hanya WAJIB 1 kali untuk memberikan penjelasan, 2 atau 3 kalinya itu sunnah. Jadi, mulai sekarang biarkan saja mereka ahli bid'ah biar Allah SWT saja yang akan memberi penjelasannya akan tetapi saat mereka telah meninggal dunia, semua akan meninggal dunia dan sampai jumpa kembali dialam yang lain wahai para ahli bid'ah.
Firman Allah SWT :
"Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?" (Q.S. At-Tin 95:8)

Muhammad Faris Al Ghifary mengatakan...

Hadist 1

Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin dalam suatu malam, maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya dan siapa yang membaca surat Ad-Dukhan pada malam Jum’at maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya.” (Ibnul Jauzi, Al-Maudhu’at, 1/247).

Keterangan: Hadits ini Palsu.

Ibnul Jauzi mengatakan, hadits ini dari semua jalannya adalah batil, tidak ada asalnya. Imam Daruquthni berkata: Muhammad bin Zakaria yang ada dalam sanad hadits ini adalah tukang memalsukan hadits. (Periksa: Al-Maudhu’at, Ibnul Jauzi, I/246-247, Mizanul I’tidal III/549, Lisanul Mizan V/168, Al-Fawaidul Majmua’ah hal. 268 No. 944).

Hadits 2

Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin pada malam hari karena mencari keridhaan Allah, niscaya Allah mengampuni dosanya.”

Keterangan: Hadits ini Lemah.

Diriwayatkan oleh Thabrani dalam kitabnya Mu’jamul Ausath dan As-Shaghir dari Abu Hurairah, tetapi dalam sanadnya ada rawi Aghlab bin Tamim. Kata Imam Bukhari, ia munkarul hadits. Kata Ibnu Ma’in, ia tidak ada apa-apanya (tidak kuat). (Periksa: Mizanul I’tidal I:273-274 dan Lisanul Mizan I : 464-465).

Hadits 3

Artinya: “Siapa yang terus menerus membaca surat Yasin pada setiap malam, kemudian ia mati maka ia mati syahid.”

Keterangan: Hadits ini Palsu.

Hadits ini diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu’jam Shaghir dari Anas, tetapi dalam sanadnya ada Sa’id bin Musa Al-Azdy, ia seorang pendusta dan dituduh oleh Ibnu Hibban sering memalsukan hadits. (Periksa: Tuhfatudz Dzakirin, hal. 340, Mizanul I’tidal II : 159-160, Lisanul Mizan III : 44-45).

Hadits 4

Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin pada permulaan siang (pagi hari) maka akan diluluskan semua hajatnya.”

Keterangan: Hadits ini Lemah.

Ia diriwayatkan oleh Ad-Darimi dari jalur Al-Walid bin Syuja’. Atha’ bin Abi Rabah, pembawa hadits ini tidak pernah bertemu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebab ia lahir sekitar tahun 24H dan wafat tahun 114H.

(Periksa: Sunan Ad-Darimi 2:457, Misykatul Mashabih, takhrij No. 2177, Mizanul I’tidal III:70 dan Taqribut Tahdzib II:22).

Hadits 5

Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin satu kali, seolah-olah ia membaca Al-Qur’an dua kali.” (Hadits Riwayat Baihaqi dalam Syu’abul Iman).

Keterangan: Hadits ini Palsu.

(Lihat Dha’if Jamiush Shaghir, No. 5801 oleh Syaikh Al-Albani).

Hadits 6

Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin satu kali, seolah-olah ia membaca Al-Qur’an sepuluh kali.” (Hadits Riwayat Baihaqi dalam Syu’abul Iman).

Keterangan: Hadits ini Palsu.

(Lihat Dha’if Jami’ush Shagir, No. 5798 oleh Syaikh Al-Albani).

Hadits 7

Artinya: “Sesungguhnya tiap-tiap sesuatu mempunyai hati dan hati (inti) Al-Qur’an itu ialah surat Yasin. Siapa yang membacanya maka Allah akan memberikan pahala bagi bacaannya itu seperti pahala membaca Al-Qur’an sepuluh kali.”

Keterangan: Hadits ini Palsu.

Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (No. 304 8) dan Ad-Darimi 2:456. Di dalamnya terdapat Muqatil bin Sulaiman. Ayah Ibnu Abi Hatim berkata: Aku mendapati hadits ini di awal kitab yang di susun oleh Muqatil bin Sulaiman. Dan ini adalah hadits batil, tidak ada asalnya. (Periksa: Silsilah Hadits Dha’if no. 169, hal. 202-203). Imam Waqi’ berkata: Ia adalah tukang dusta. Kata Imam Nasa’i: Muqatil bin Sulaiman sering dusta.

(Periksa: Mizanul I’tidal IV:173).

Unknown mengatakan...

Beribadalah yg sesuai sunnah rosulullah jangan menambah2 syriat dalm agama

Unknown mengatakan...

Nah ini pas ada dalilnya

Adi79 mengatakan...

Kl mnurut sy tahlil dan yasin nya sgt baik dan di anjurkn.. Yg bid'ah dan krg baik nya acara mkn 2 dan minum dsb.. Krn sdh tradisi yg ga mampu pun wajib menghidangkn sklipun blh ngutang utk biaya tsb.. Rasul tidak menganjurkn krn mgkn sdh tau bgaimna nnti kjadian nya kl di anjurkn.. Kl mmg ikhlas mendoakn org mati,, lbh baik berjamaah dzikir di masjid atau di rmh tanpa ada embel2 makanan dsb.. Cb qt lihat yg terjadi.. Kdg msh ada tradisi org mninggal kumpul2 smpe pgi yg akhir nya mengundang maksiat maen remi dsb.. Mhn maaf kl ada slh2 kata ..Assalamualaikum..

Adi79 mengatakan...

Yg ga blh itu mgkn hbs tahlil makan2 dsb.. Spt ga ikhlas mendoakn mayit mengharap kn imbalan,, tahlil lh di masjid stiap hari dan doakn mayit muslim tdk hy smpe 7 hr saja.. Itu lbh baik..

Adi79 mengatakan...

Yg ga blh itu mgkn hbs tahlil makan2 dsb.. Spt ga ikhlas mendoakn mayit mengharap kn imbalan,, tahlil lh di masjid stiap hari dan doakn mayit muslim tdk hy smpe 7 hr saja.. Itu lbh baik..

Adi79 mengatakan...

Tahlilan lh dan yasin an lh stiap hari,, doakn lh org sdh mninggal stiap hbs shlt,, ga cuma 7 hr org stlh mninggal.. Tahlil lbh bgs di masjid atau di rmh.. Sehingga qt ikhlas mendoakan tnpa embel2 hidangan makanan dari org yg sedang berduka,, krn sdh tradisi bagi klrga mayit yg ga mampu bela2 in hutang utk biaya tsb.. Mgkn itu yg ga baik nya,,

Adi79 mengatakan...

Hanya meluruskn,, mgkn bukan perkara tahlil dan yasin nya yg bid'ah.. Tp perkara acara tahlil yg terlalu berlebihan.. Mksd nya rasul tdk mengamalkn tahlilan itu bkn bacaan tahlilan nya,, tp yg qt tau memang ada acara prcya stlh tahlil doanya masuk ke air yg sdh di sediakn.. Lalu stlh itu di mandikn ke kuburan si mayit,,, sy jg blm tau apa itu ajaran rasul spt itu dahulu ada?? Mngenai mazhab knp byk para ulama selisih faham? Membingungkn umat.. Mari qt ingat islam akn ada 73 golongan.. Hy satu yg akn masuk surga yaitu islam yg berpegang teguh kpd Al quran dan hadist rasul.. Cb kita pelajari lg pendapat ulama yg mna dlu,,msh byk hadist rasul yg bnr2 ajaran rasul yg hrs qt lakukan.. Bacalah tahlil setiap hari.. Yasin setiap ada wkt.. Tahlil dan yasin bkn bid'ah.. Tp mkn2 di rmh org yg mninggal itu yg bid'ah.. Di anjurkn bersodaqoh.. Artinya bkn memberi mkn org yg hbs tahlilan.. Tp santuni tetangga yg ga mmpu,, anak yatim,, janda tua,, barang2 org yg sdh mninggal yg msh terpakai bs di berikn kpd org yg membutuhkn... Mgkn lbh baik.. Smg bermanfaat,, Assalamualaikum

Unknown mengatakan...

Ini Benar

Unknown mengatakan...

mav sdkit penjelasan .. kita smua memang tdk pernh bertemu nabi atau rasul tapi ingat semua pelajarannya sudah tertulis dengn jelas di dalam al'quran beserta hadist nya .. jd anda tdk boleh berpikir seperti ini .. memang tdk di bolehkan untuk mayit di tahlilkan cz bukan untuk penyempurna kan bahkan mberikan pnderitaan bagi mayit nya sndri .. yg mnyempurnakan itu adalah amal ibadah nya dan doa anak yg sholeh dan sholeha .. tentu nya dngn menbca doa kedua orang tua ..

Mew mengatakan...

Subhanallah..yuk yasinan..bisa silaturahmi jga baca Qur'an bikin sejuk hati

Unknown mengatakan...

klo cm doa anak sholeh yg sampai,knapa rasul nyuruh ucap salam ketika lewat kuburan?ucapam salam tu terkandung doa,,,!masihkah prcaya doa anak saleh doang yg sampe?

Unknown mengatakan...

klo cm doa anak sholeh yg sampai,knapa rasul nyuruh ucap salam ketika lewat kuburan?ucapam salam tu terkandung doa,,,!masihkah prcaya doa anak saleh doang yg sampe?

Adi79 mengatakan...

Setan!!

Adi79 mengatakan...

Setan!!

Adi79 mengatakan...

Iwak peyek mengada2 nih,, mnolong nenek2 di anjurkan rasul.. Mnolong hewan aja di anjur kan,, jgn ngarang mas iwak,, berarti anda merendahkn rasul... Hmmm.. Byk baca lgi ya mas iwak maaf

RAHMAT DREAMLAND mengatakan...

assalamualaikum wr.wb
Ada hal yang masih mengganjal hati saya tahlilan yang pada saat ini dianggap sebagai bentuk ibadah dibolehkan

saya memahami bahwa isi dari tahlinan adalah baik, Namun.Mengapa kita harus berpatokan sangat kuat pada hari hari itu.
Mengapa tidak hari yang lain yang berbeda, sedangkan kita tahu hari-hari itu dipilih atas dasar kepercayaan agama lain, ini seolah-olah kita mengakui bahwa pada hari2 itu adalah istimewa. Apakah ada 1 Ayat pun dalam Al-Qur an, dan hadits yang menyebut hari-hari itu?

Kenapa tidak ada yang merubah hari-hari itu ke hari lain agar cara melakukanya berbeda, apakah tokoh-tokoh agama takut untuk merubahnya? Tapi tidak takut untuk mengikutinya.
Apalagi aturan hari itu jelas diakui berpatokan pada hari2 yang diistimewakan oleh ajaran agama lain. Kalau memang itu dari nenek moyang. Apakah nenek moyang kita punya kelebihan atau kesetaraan dengan 3 dasar (Al Quran,hadits dan ijma) sehingga mereka mampu membuat aturan ibadah yang berbeda?
Karena jujur. Saya takut untuk mengikuti sesuatu yang tidak memiliki acuan hari tanpa dasar dari Al-Qur an dan hadits. Saya mengakui isi dari tahlinan adalah baik. Tapi saya tidak berani melakukan itu di hari-2 itu .karena kapan kita melakukan ibadah rutin telah jelas dalam Al-Qur an dan hadits, tetapi tidak untuk tahlinan. Bagaimana pendapat anda?-terima kasih

RAHMAT DREAMLAND mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
RAHMAT DREAMLAND mengatakan...

Kalau benar itu ajaran dari nenek moyang. Apakah nenek moyang kita punya kelebihan atau kesetaraan dengan 3 dasar (Al Qur an,hadits dan ijma) sehingga mereka bisa dan mampu menentukan aturan ibadah yang belum pernah diajarkan dari ketiganya? Karena saya memilih untuk tetap menyetujui amalan dan isi tahlilan itu, baik. Tetapi tidak disamakan dengan aturan hari, dan tata cara nya. Karena ketika Nabi Muhammad Saw melihat kaum Yahudi berpuasa karena bersyukur atas selamatnya Nabi Musa. Maka diperintahkan puasa, namun berbeda hari(sebelum atau sesudahnya). Puasa itu baik. Namun cara pelaksanaanya dibedakan.

Kencana mengatakan...

Setahu saya, jama'ah yasin dan tahlil di rumah orang yang telah meninggal dunia adalah permintaan dari sohibul musibah yang menghendaki hidyah do'a dari jama'ah, bukan kehendak jama'ah. Disamping itu merupakan kegiatan ibadah, apa kita tidak bersedia menolong orang yang kena musibah yang mengharapkan bantuan kita untuk mendoakan? Dan jama'ah sama sekali tidak minta jamuan dari sohibul musibah, tetapi sohibul musibahlah yang ihlas memberikan jamuan kepada jama'ah. Sedikitpun jama'ah tidak ingin memberatkan sohibul musibah secara material, malah justru memberikan bantuan moral ikut menyenangkan beban duka sohibul musibah. Mohon maaf mbok saya salah!

fuady mengatakan...

Tahlilan bagus kok,. Kan ada juga yang namanya habluminannas.. hubungan manusia dengan manusia.. kalo makan makan sih bukan acara., Menurut saya sekedar menghargai handai taulan yang menyempatkan datang sebagai tamu dengan menyuguhkan suatu makanan maupun minuman... Dan semua perihal yang baik kok.. oh ya., Jaman nabi perang kan panah.. skrg perang pakai peluru.. yang jelas ajaran ajaran seperti Syiah yang salah kalo menurut saya yang diingatkan oleh Nabi Muhammad SAW

Unknown mengatakan...

Gk usah banyak komentar, yg tahlilan setiap mlm jum'at kenyataannya jg banyak yg gak berangkat sholat jum'at.
Anda yakin kalau Anda tahlilan Di tempat ahli mayit,terus ahli mayit ndak ngeluarin makanan??? Ya pasti ngeluarin karna Terpaksa, kalau ndak ngeluarin kan malu, Iya kalau ahli mayitnya org kaya, kalau orang ndak punya apa ndak kasihan.
Ingat dasar Hukum Islam Jangan Di lawan dgn logika,Ok.
Membaca Al'quran itu sangat baik, tapi alangkah baiknya dgn namanya.
Anda yakin Bacaan Al'quran and sudah baik sesuai makhroj Dan tajwidnya?
Kalau blum perbaiki dulu lah....
Intinya gak usah ngributin masalah itu tapi benerin dulu baca Al'quranmu,kadang2 kita waktu yasinan bacanya kebut kebutan, padahal ketika kita baca Al'quran ndak menggunakan ilmu tajwidnya Bisa menyalahkan arti dari bacaan itu, bener gak temen2 yg ahli sorof dan nahwu?????
Udah mari kita banyak belajar, Jangan cm Jadi orang yg Melu Melu,bahaya

Hidup Itu ZigZag mengatakan...

Yang diliat disini bukan masalah tentang nenek menyebrang nya bung...tapi tentang saling tolong menolong dalam hal kebaikan nya...hati hati dalam berkomentar bung...

AZIS mengatakan...

Saudara yadi kasalo....berarti muslim yg tdk menjalankan tradisi yasinan,tahlilan,maulidan,itu adalah antek2 kaum orientalis???? Apakah anda sepakat para kulafur rasidin dn 4 imam mashaf yg juga tdk pernah menjalankn 3 perkara yg saya sebutkan di atas adalah bagian dri antek2nya orientalis??? Ente itu berbicara tanpa ada landasan iman yg pada akhirnya referensi yg anda punya itu tumpul dn tdk memiliki ketajaman untuk mengupas suatu pokok masalah dalam mencari sebuah kebenaran.kebenaran sdh jelas tapi msh aja mengelak.4 sahabat tdk pernah melakukan 3 hal di atas dan saudara melakukannya. kemudian saudara mendikte yang meninggalkan 3 perkaya di atas adalah antek2 nya orientalis.berarti anda lebih hebat dong dalam penguasaan agama dari pada ke 4 sahabat nabi yg saya maksud.kembali ke pada yg fitrah bung, jangan asal ngawur aja.

Unknown mengatakan...

Haddehhh,, yg diajarin aja kadang kita GK ngikutin ini yg gak diajarin di ikutin, aneh! Intinya tunjukkin sama dunia kalo nabi Muhammad pernah ikut Tahlilan/yasinan orang mati, gak usah ribet dalil ini dalil itu imam ini imam itu,, inti nya aja ada gak nabi gua itu yasinan/tahlilan 123hari ditempat orang mati,,

Unknown mengatakan...

Kalo kamurang Islam siapa nabi panutan kamu saya tanya?? Terus apa cara nabi panutan kamurang kalo mendoakan orang meninggal itu make acara tahlilan/yasinan 123 hari kadang sampe 1000hari! Kita ini kalo mbahas sesuatu jng keluar jalur!! Intinya kan yasinan/tahlilan orang meninggal 123hari sampe 1000 hari itu ajaran nabi bukan?? Kalo intinya cuma doain orang meninggal saya yakin nabi Muhammad mendoakan orang yang di cintai nya yang sudah meninggal, tapi cara mendoakannya apakah nabi Muhammad make acara yasinan/ tahlilan 123hari-seribu hari!! Kalo ad nabi make acara yasinan, ikutilah itukan nabi Muhammad tapi kalo nabi GK make acara yasinan terus knapa di ikutin!!

sulthanagusalkaribi mengatakan...

Apa hubungannya membaca tahlil dengan orang yang meninggal????

sulthanagusalkaribi mengatakan...

Apa hubungannya membaca tahlil dengan orang yang meninggal????

dhayatpekok mengatakan...

Mantap broooo!1

dhayatpekok mengatakan...

Mantaap

Unknown mengatakan...

Astaghfirullah aladzim inilah kesesatan kesesatan yang akan memecah belah umat muslim ,mudah mu dahan Allah memberi petunjuk bagi yang mengatakan yasinan dan tahlilan itu bid'ah,AAmiin 🤲

«Terlama ‹Lebih tua   201 – 363 dari 363   Lebih baru› Terbaru»
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates